Panglima militer PH Año mengunjungi zona pertempuran utama Marawi
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
(DIPERBARUI) Jenderal Eduardo Año mengunjungi pasukan yang ditempatkan hanya 300 meter dari posisi depan tentara di daerah yang dilanda konflik
MANILA, Filipina – Panglima Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Jenderal Eduardo Año pergi ke zona pertempuran utama di Kota Marawi pada Rabu, 2 Agustus, untuk memeriksa situasi di lapangan dan meningkatkan moral pasukan.
Dengan mengenakan rompi antipeluru, Año mengunjungi pasukan yang ditempatkan hanya 300 meter dari posisi paling maju tentara di zona pertempuran, menurut seorang perwira yang berada di sana bersama kepala AFP.
Itu adalah posisi yang dipegang oleh Scout Rangers, unit dimana Año berada.
Kehadiran pimpinan AFP meningkatkan moral pasukan, kata sumber itu.
“Meski dia tidak bicara lagi. Pasukan itu terinspirasi (Dia bahkan tidak perlu berbicara. Dia menginspirasi pasukan hanya dengan kehadirannya),” kata sumber tersebut.
Kunjungan tersebut terjadi ketika bentrokan dengan kelompok teroris lokal yang terkait dengan Negara Islam (ISIS) memasuki bulan ke-3. Lebih dari seratus tentara dan 500 teroris tewas.
Año didampingi oleh Panglima Komando Mindanao Barat, Letnan Jenderal Carlito Galvez, dan Panglima Divisi Infanteri 1 serta komandan darat Kota Marawi, Brigadir Jenderal Rolando Joselito Bautista.
Kolonel Edgard Arevalo, kepala Kantor Urusan Masyarakat AFP, membenarkan kunjungan Año ke zona pertempuran utama.
“Saya datang ke sini untuk menginspirasi Anda. Namun Andalah yang menginspirasi saya,” Arevalo mengutip perkataan Año kepada pasukan.
Arevalo mengatakan para komandan di lapangan juga memberi pengarahan kepada Año mengenai rencana mereka untuk tahap akhir operasi militer di Kota Marawi.
“Jenderal Año menerima perkembangan situasi yang komprehensif mengenai operasi yang sedang berlangsung di Marawi. Mereka memberinya presentasi rinci mengenai tindakan yang mereka rencanakan untuk tahap akhir operasi militer,” kata Arevalo.
Año dan pejabat tinggi keamanan Filipina lainnya telah berulang kali terbang ke Kota Marawi, namun sebelumnya hanya mengunjungi markas brigade atau ibu kota provinsi yang terletak sekitar dua kilometer dari zona perang.
Krisis di Kota Marawi mendorong Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di seluruh Mindanao selama 60 hari mulai tanggal 23 Mei. Deklarasi presiden tersebut kemudian diperpanjang oleh Kongres hingga 31 Desember. – Rappler.com