• April 21, 2025
Panitia Wisata Al-Maidah mengaku sudah mendapat izin dari Ketua KPU DKI

Panitia Wisata Al-Maidah mengaku sudah mendapat izin dari Ketua KPU DKI

Menurut Ketua KPU DKI Sumarno, Komite Pariwisata Al-Maidah belum menyerahkan dokumen untuk menjadi pemantau Pilgub 19 April.

JAKARTA, Indonesia – Meski polisi sudah memberikan ultimatum, panitia “Al-Maidah Tour” nyatanya tak menyerah dan membatalkan aksi. Mereka mengaku akan terus mengerahkan massa dari luar kota untuk ikut memantau Pilkada DKI pada 19 April mendatang.

Bertempat di Aula Buya Hamka, Masjid Universitas Al Azhar, Kebayoran Baru, Panitia “Al-Maidah Excursion” mengadakan pertemuan bertajuk “212 Angka untuk Al-Maidah Excursion”. Rapat tersebut dihadiri sejumlah tokoh antara lain mantan Ketua MPR Amien Rais, Ustad Ansufri Idris, Ustad Asri Harahap, dan Eggi Sudjana.

Ketua Panitia Wisata Al-Maidah Ustad Ansufri mengatakan, aksi tersebut akan diikuti seluruh alumni yang terlibat aksi damai pada 2 Desember 2016. Ia mengatakan setiap TPS akan dijaga 100 orang. Jika terdapat sekitar 15 ribu TPS di seluruh wilayah DKI Jakarta, maka mereka memperkirakan akan ada 1,3 juta orang yang akan dikerahkan untuk aksi “Al-Maidah Tour”.

Tugas mereka ada tiga, yaitu pertama datang dan mengawasi, mengamati dan memantau dari jarak sekitar 20-30 meter, agar tidak ada kesan intimidasi. Kedua, kalau ada intimidasi, apa pun namanya, kami akan dukung. Di sana kami akan menginformasikan kepada petugas. Ketiga, ikut serta dalam pendokumentasian penipuan, kata Ansufri saat memberikan siaran pers, Senin sore, 17 April.

Dengan menemukan bukti-bukti penipuan, mereka bisa mempunyai dasar jika ingin membawa kasus tersebut ke pengadilan. Dia mengatakan, jika Pilkada DKI bisa dilaksanakan secara jujur, adil, dan demokratis, maka mereka yakin umat Islam pasti menang.

“Inilah yang mendorong kami untuk mengamankan kemenangan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Advokat Pariwisata Al-Maidah Eggi Sudjana mengatakan aksi damai tersebut tidak melanggar hukum. Hal ini dijamin dalam pasal 28 UUD 1945.

“Jadi secara hukum itu benar. Tapi masalahnya hari ini ada pengumuman bersama dari Kapolda, KPUD DKI, dan Banwaslu, kata Eggi.

Sedangkan dalam sistem hukum di Indonesia, menurut pengakuannya, tidak ada yang namanya maklumat. Menurut Eggi, sistem piramida hukum di Indonesia meliputi Pancasila dari atas hingga bawah, UUD 1945, undang-undang organik, peraturan pemerintah, dan peraturan menteri.

Jadi, informasi tersebut berada di luar koridor hukum yang dipelajari di Indonesia, ujarnya.

Dalam jumpa pers tersebut, Eggi juga mengaku pihaknya sudah mendapat persetujuan dari Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno. Ia mengatakan, dirinya bertemu dengan Sumarno pada Rabu pekan lalu.

Saudara Sumarno selaku Ketua KPU DKI memperbolehkan kami menjadi pengamat selama Pilkada, ujarnya lagi.

Ada prosedur khusus

Terpisah, Ketua KPU DKI Sumarno membenarkan, perwakilan Panitia Keliling Al-Maidah mendatangi kantor KPU DKI untuk meminta izin menjadi pengamat di TPS saat Pilgub digelar. Namun, Sumarno menjelaskan kepada mereka, untuk menjadi pengamat ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, salah satunya independensi.

“Saya bilang ada syarat untuk menjadi pengamat. Jadi harus melamar jadi pengawas, serahkan berkasnya, lalu organisasinya harus mandiri, macam-macam, kata Sumarno, dikutip Senin malam, 17 April media.

Bahkan setelah berkas diserahkan, Panitia Tamasya Al-Maidah tidak serta merta disetujui sebagai pemantau. Berkas yang mereka serahkan akan dilacak dan dibawa ke paripurna.

“Untuk bisa setuju atau tidak, harus ada rapat paripurna lalu harus ada persyaratan memenuhi kualifikasi atau tidak,” ujarnya.

Namun hingga saat ini, Komite Pariwisata Al-Maidah belum menyerahkan dokumen untuk menjadi pengamat. Apalagi, kata Sumarno, saat panitia datang ke kantor KPU DKI, mereka tidak membicarakan ekskursi Al-Maidah itu sendiri.

Rencananya peserta Tur Al-Maidah bahkan ada yang berasal dari luar Pulau Jawa. Senin lalu, sekitar 500 pelajar asal Ciamis rupanya mulai berjalan kaki menuju Jakarta. Begitu pula dengan pelajar asal Cirebon, Medan dan Sumatera Barat. – Rappler.com

HK Pool