Paris, tentu saja, seni ada di mana-mana dalam pembicaraan iklim
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Bagaimana Anda bisa jatuh cinta pada advokasi iklim? Warga Paris membuktikannya melalui seni
Paris, Prancis – Paris aku cinta kamu. (Paris, aku mencintaimu.)
Bagaimana Anda bisa jatuh cinta pada advokasi iklim? Warga Paris membuktikannya melalui seni.
Selama negosiasi iklim, beberapa pameran seni bermunculan di Paris. Ada pula yang lebih tradisional seperti patung dan lukisan awan dan pepohonan. Lainnya yang lebih mengejutkan seperti penggambaran badak yang terbelah dua.
Lihatlah beberapa hal menarik dari pandangan kota cinta terhadap perubahan iklim:
1. Realitas maya
Apa cara yang lebih baik untuk membahas isu kompleks seperti perubahan iklim selain melibatkan diri Anda di dalamnya? Beberapa organisasi menguji headset realitas virtual dalam pameran di sela-sela perundingan perubahan iklim di Paris.
Tur virtual tersebut bersifat mendidik, mulai dari kemungkinan penggunaan energi matahari, prinsip dasar iklim, hingga pemandangan pegunungan bersalju 360 derajat.
2. Gambar yang menantang
Pameran di acara sampingan COP 21 Solutions menampilkan berbagai inovator yang menemukan cara untuk menjadikan jasa dan industri dunia lebih ramah lingkungan.
Paris menyoroti titik temu antara sains, seni, dan teknologi demi memerangi perubahan iklim.
3. Mainan yang penuh makna
Meskipun perundingan iklim berlangsung serius dan penuh dengan diskusi politik dan teknis yang panas, unsur keceriaan dan permainan masih menyelimuti permasalahan ini.
4. Transportasi masa depan
Paris sedang bereksperimen dengan cara-cara baru untuk bepergian dengan lebih cepat, mudah, dan bersih. Mulai dari tuk-tuk listrik dan becak, mobil listrik kompak hingga sepeda daur ulang, warga Paris tahu cara bergerak secara efisien dan memaksimalkan teknologi yang tersedia.
5. Aneh dengan tendangan
“Pesan umumnya adalah kita harus menjaga planet kita. Merupakan tugas kita bersama untuk menjaga bumi, dan begitu pula atmosfer di Paris,” Liselotte Roosen dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia mengatakan kepada Rappler.
Kelompok Roosen adalah salah satu dari banyak mitra ArtCOP21, kolaborasi global 34 negara dengan lebih dari 290 acara seni besar dari berbagai seniman dan advokat.
Di Paris sendiri, ada beberapa atraksi ArtCOP21 yang bisa dinikmati. Diantaranya adalah pameran Climats Artificiels di Espace Fondation yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pemahaman antara masyarakat awam dengan perubahan iklim.
“Seni adalah media yang sangat efektif untuk mempromosikan iklim (advokasi) karena seni memberikan gambaran dan cerita kepada masyarakat. Sebuah cerita tentang apa yang bisa kami lakukan dan seberapa buruk situasinya,” jelas Roosen.
“(Seni) membuat orang memikirkannya, yang membuat mereka bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan secara individu untuk mengatasi masalah ini,” tambahnya.
Perundingan iklim diperkirakan akan berakhir pada akhir minggu ini, namun dunia seni iklim di Paris kemungkinan akan terus berlanjut karena perundingan kontroversial tersebut menginspirasi masyarakat untuk bertindak sekarang. – Rappler.com