Partai Demokrat membantah mereka ditawari bergabung dengan kubu pemerintah
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Partai Demokrat telah menekankan bahwa mereka akan tetap berada di luar pemerintahan dan bertindak sebagai penyeimbang
JAKARTA, Indonesia – Partai Demokrat menolak rumor adanya tawaran pemerintah kepada partai berpenampilan bintang Mercedes tersebut setelah mereka mendukung Perppu Ormas menjadi undang-undang. Ada rumor yang menyebutkan Partai Demokrat akan mendapatkan jabatan menteri pada perombakan kabinet mendatang.
“Untuk saya TIDAK Ada (tawaran dari pemerintah). Ke Partai Demokrat juga TIDAK ada (tawaran),” kata Sekjen Hinca Panjaitan saat ditemui di Wisma Demokrat, Senin, 30 Oktober.
Hinca menegaskan partainya akan tetap berada di luar pemerintahan dan bertindak sebagai penyeimbang. Dia mengatakan, kesepakatan Partai Demokrat untuk mengesahkan Perppu Ormas menjadi undang-undang tidak ada hubungannya dengan rumor tawaran masuk Kabinet Kerja di pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Kami sangat peduli dengan UU Ormas ini, bahkan Ketua Umum saat masih di Australia pun tetap mengeluarkan pernyataan. Sampai hari ini kami akan menyelesaikannya (revisi UU Ormas ke pemerintah). “Jadi, bukan sekedar menolak ‘ya’ atau ‘tidak’,” ujarnya.
Pekan ini santer beredar kabar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal masuk kabinet. Dari situlah terbuka peluang bagi AHY untuk ikut serta dalam pemilu 2019.
Hinca tak memungkiri, AHY mempunyai peluang bagus untuk menjadi pemimpin di masa depan. Hal ini ditunjukkan dengan antusiasme masyarakat yang sangat besar. Misalnya saja saat ia memberikan kuliah umum di Sulawesi Selatan, respon masyarakat cukup baik.
“Tapi biarlah diproses apa adanya. Masih jauh. “Biarlah Mas AHY ke daerah-daerah secara normal dan wajar, karena permintaan di daerah untuk bisa memenuhi itu besar,” ujarnya.
Kedekatan Agus dengan kalangan pemerintahan terlihat saat ia berkunjung ke Istana Negara dan menemui Presiden Jokowi untuk meminta restu pembukaan wadah pemikir Yudhoyono Institute. Bahkan, dalam pertemuan yang berlangsung 10 Agustus itu, turut didampingi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming.
Gibran mengaku sudah lama ingin bertemu Agus. Bahkan, ia juga menyuguhkan makan siang gudeng dan bubur lemu kepada eks calon Gubernur DKI itu. Gibran mengatakan, kedua menu tersebut disiapkan khusus oleh pihak catering yang dimilikinya. (BACA: Bubur gudeg buatan Gibran menyambut kunjungan Agus Harimurti)
Selain itu, Jokowi juga beberapa kali bertemu dengan SBY di Istana Negara. Terakhir pada 27 Oktober, saat dirinya datang khusus memberi masukan terkait Perppu Ormas kepada Jokowi.
Mantan Gubernur DKI itu pun mengundang SBY dan keluarga menghadiri pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution pada 8 November. Apakah SBY dan Agus dipastikan hadir?
“Oh enaknya (menghadiri pernikahan Kahiyang). Masyarakat mendoakan dan memberi berkah, tentu harus datang jika diundang. Ini hanyalah undangan biasa untuk menyaksikan proses pernikahan dan bukan undangan politik. “Itu nanti di sana mereka akan berbisik-bisik lagi, nanti kita tanyakan,” ujarnya.
Partai Demokrat termasuk di antara enam partai lain yang mendukung Perppu Ormas menjadi UU Ormas nomor 2 tahun 2017. Namun mereka memberikan dukungan dengan catatan akan ada pengujian undang-undang. Salah satu poin yang mereka usulkan untuk ditinjau ulang adalah terkait pembubaran ormas yang harus melalui proses peradilan.
Dalam akun media sosialnya, SBY menyebut akan ada petisi politik jika janji pemerintah menguji undang-undang tersebut tidak dipenuhi.
“Itu tidak mengancam, oke? Media sendiri yang menyebut petisi politik dianggap mengancam. Tujuan dari petisi tersebut adalah untuk mengingatkan pemerintah bahwa ada ‘kepercayaan’, semua orang saling percaya. Jika Anda berjanji untuk meninjau, maka Anda berdua harus melakukannya. “Kita sudah menyelesaikan masalah, masalah di sana harus diselesaikan sekarang, jika tidak, kita akan mengadakan petisi yang menyatakan bahwa kita tidak lagi mempercayai pemerintah karena pemerintah hanya mengingkari janji-janji politik,” ujarnya. – Rappler.com