• November 29, 2024
Partai pendukung harus berada di belakang pemerintah

Partai pendukung harus berada di belakang pemerintah

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

PAN tidak diundang Presiden Jokowi dalam rapat partai koalisi di Istana, Senin 24 Juli

JAKARTA, Indonesia – Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi mengatakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo berharap partai koalisi pengusungnya harus selalu berada di belakang untuk mendukung setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Termasuk pengesahan RUU Pemilu yang dilakukan pekan lalu.

Pernyataan tersebut mengomentari sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang justru memilih melangkah keluar ketika minggu lalu ada pemungutan suara untuk mengesahkan UU Pemilu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga karena sering bentrok dengan pemerintah tak mengundang PAN hadir dalam pertemuan dengan partai koalisi di Istana, Senin, 24 Juli. Yang hadir pada pertemuan tersebut, yaitu Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto. Ketua DPP Nasdem Johnny G. Plate, Ketua Komisi

Ada tiga permasalahan yang dibahas dalam rapat terbatas tersebut, yakni Perppu Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Keperluan Perpajakan, Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas, dan Revisi UU Terorisme. Jokowi berharap ketiga peraturan tersebut bisa segera disahkan di DPR.

“Memang seharusnya begitu. “Pemerintah tentu berharap partai-partai koalisi pendukungnya mendukung kebijakan pemerintah,” kata Johan saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 25 Juli.

Namun Johan mengaku belum mengetahui apakah Jokowi tidak mengundang PAN. Padahal mereka menyatakan tidak mengetahui adanya undangan tersebut.

Johan hanya membenarkan pertemuan itu direncanakan beberapa hari sebelumnya. Jadi, ini tidak mendadak.

Namun, pria yang pernah menjabat Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu belum bisa memastikan apakah Jokowi akan melakukan perombakan menteri PAN di kabinetnya.

“Saya belum bisa memastikannya,” katanya.

Pada Kabinet Kerja, PAN mendapat satu kursi Menteri yakni Asman Abnur yang menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Selain itu, Sutrisno Bachir juga ditunjuk sebagai Kepala Bidang Perekonomian dan Industri.

Ketua Dewan Pembina PAN Amien Rais menyarankan agar partainya segera menarik Asman dari kabinet Jokowi. Tetani, usulan tersebut ditolak secara internal oleh partainya sendiri. Yandri Susanto, Ketua DPP PAN, mengatakan persoalan reshuffle menteri merupakan kewenangan Jokowi.

“Kalau begitu, terserah Pak Jokowi. Urusannya ada di Pak Jokowi, kata Yandri media Senin malam lalu.

Meski kerap berbeda sikap dengan pemerintah yang didukungnya, PAN menegaskan tetap memposisikan diri sebagai partai politik pendukung pemerintah. Pernyataan tersebut juga disampaikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang menyatakan akan mendukung program pemerintah hingga tahun 2019. Zulkifli pun menampik kondisi partai koalisi yang sudah tidak solid lagi.

“Koalisi berjalan dengan baik. “Kami mendukung pemerintah untuk menyukseskan program-programnya,” ujarnya.

Zulkifli meminta media tidak membesar-besarkan keadaan saat tidak diundang Jokowi dalam pertemuan Senin lalu. Menurut dia, hal tersebut tidak serta merta membuat pemerintah mencopot Menteri PAN dari jabatan kabinetnya.

“Ya, itu saja yang kamu tanyakan. “Ini negara besar, kenapa kita masih memikirkan apakah kita harus hadir atau tidak (dalam pertemuan itu),” ujarnya saat dimintai jawaban. – Rappler.com

Togel Singapore