• November 25, 2024
Pasangan Praveen-Debby menjadi fokus Indonesia di All England 2016

Pasangan Praveen-Debby menjadi fokus Indonesia di All England 2016

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Praveen/Debby akan menghadapi pasangan unggulan pertama asal China di babak semifinal besok.

JAKARTA, Indonesia – (UPDATED) Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di turnamen bergengsi All England 2016 di Birmingham, Inggris. 16 wakil Indonesia lainnya kalah di babak pertama hingga perempat final.

Pada laga yang berlangsung Jumat malam 11 Maret itu, Praveen dan Debby berhasil mengalahkan pasangan Tiongkok Liu Cheng/Bao Yixin. Keduanya mengalahkan tim ganda campuran asal China dalam dua gim 21-14 dan 23-21.

“Kami menyesuaikan kondisi dan meningkatkan komunikasi agar lebih percaya diri saat bermain. “Sejak pertandingan pertama kami tidak bisa fokus,” kata Praveen usai menyelesaikan pertandingan di Birmingham seperti tertulis di website Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Praveen/Debby menghadapi pasangan ganda campuran China pada laga pertama. Mereka tertinggal dengan skor 12-16 dari Liu/Bao.

Namun di game kedua, mereka mengubah strategi permainan dengan banyak menyerang lawan. Mereka menyelesaikan game kedua dengan skor 23-21.

“Kami tidak terbebani apapun karena kami menang atau kalah melawan mereka. “Kami lebih menikmati permainannya,” kata Debby.

Di babak semifinal Praveen/Debby akan menghadapi pasangan unggulan pertama asal China Zhang Nan/Zhao Yunlei. Ganda campuran Indonesia belum pernah memenangi pertandingan saat bertemu Zhang/Zhao sebanyak tujuh kali.

“Kami baru saja menang atas mereka. “Kami mohon dukungan doanya agar lawan kami menang pada pertandingan besok,” kata Praveen.

Sebelumnya, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah di babak perempatfinal yang berlangsung Jumat 11 Maret waktu setempat. Mereka kalah dari ganda tuan rumah Chris Adcock/Gabrielle Adcock.

Owi/Butet, sapaan akrab pasangan itu, kalah dengan skor 18-21, 16-21 dalam laga yang berlangsung 40 menit.

Meleset dari sasaran

Ketua Bidang Pembinaan dan Kinerja PBSI Rexy Mainaki mengakui hasil pertandingan All England meleset dari target yang ditetapkan. Ia mengatakan PBSI menerima kegagalan dan siap mempertanggungjawabkan hasilnya.

Hasil ini harus kita terima dan wakil-wakil yang tersisa harus tetap fokus mencapai target yang diharapkan, kata Rexy saat ditemui di Birmingham.

Pada turnamen level premier super series ini, Indonesia mengirimkan 10 wakilnya. Namun berdasarkan hasil laga Jumat kemarin, hanya tersisa pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto yang melaju ke babak semifinal.

Target PBSI mulai meleset usai kekalahan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi pada babak kedua yang berlangsung Kamis malam lalu.

Nasib serupa juga dialami dua pasangan ganda putri Anggia Shitta Awanda/Mahadewi Istirani Ni Ketut dan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari. Mereka kalah dari pasangan ganda putri teratas Denmark dan Korea Selatan. Nasib pemain tunggal putri dan putra pun sama.

Maria Febe Kusumastuti dan Linda Wenifanetri termasuk lawannya. Ketika, Tommy Sugiarto pun tersingkir dari turnamen berhadiah US$550 ribu atau setara Rp7,1 miliar. Namun Rexy seolah menghibur diri dengan mengatakan bukan hanya Indonesia yang meleset dari sasaran.

Banyak wakil negara lain yang juga meleset dari target di All England, seperti Lee Chong Wei dan Chen Long. Hasil yang tidak terduga dari Indonesia adalah pertandingan Hendra/Ahsan dan Greysia/Nitya, ujarnya.

Rexy berharap kekalahan di pertemuan All England tidak menyurutkan semangat para pemain untuk menghadapi Olimpiade di Rio, Brazil pada 5 Agustus mendatang. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

BACA JUGA:

Angka Keluar Hk