Pasca kerusuhan Jakmania, Sriwijaya dipastikan menang 3-0 atas Persija
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Operator ISC dan Persija diharapkan bertanggung jawab atas kerugian materiil dan biaya perawatan korban di rumah sakit
JAKARTA, Indonesia – Sriwijaya FC dipastikan menang 3-0 atas Persija Jakarta, meski laga kompetisi Indonesia Football Championship 2016 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, terhenti pada menit ke-81 akibat terjadi kerusuhan, Jumat, 24 Juni lalu. .
Karena pertandingannya sulit, Persija dinyatakan kalah 0-3. Hukuman bagi klub dan turunannya terhadap suporter dan panitia akan diputuskan kemudian, kata Joko Driyono, Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), yang selalu menjadi operator turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC), pada Senin. . 27 Juni.
Sebelumnya, laga tuan rumah Persija kontra Sriwijaya FC terpaksa terhenti akibat kerusuhan yang melibatkan The Jakmania dan aparat keamanan yang menjaga pertandingan. Akibat kerusuhan tersebut, sejumlah petugas dan Jakmania mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan.
Saat laga dihentikan, Laskar Wong Kito sudah unggul 1-0 atas tim tuan rumah lewat tendangan bola mati Hilton Moreira pada menit 65. Kondisi itu membuat tensi di stadion terbesar di Indonesia itu memanas dan oknum Jakmania pun masuk ke dalam lapangan.
Kerusuhan pada laga Persija melawan Sriwijaya FC langsung menjadi perhatian pemerintah dan rapat terpadu yang melibatkan pihak kepolisian, PT GTS, PSSI dan manajemen Persija digelar di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga dan dipimpin langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga. Olahraga, Imam Nahrawi.
Berbagai keputusan diambil dalam pertemuan tersebut, mulai dari rekomendasi Jakmania dilarang mendukung tim kesayangannya hingga kompetisi berakhir, hingga Persija dilarang berkompetisi dengan dukungan suporter dalam enam pertandingan (pulang dan pergi) hingga 3 Juli.
Selain itu, PT GTS dan Persija juga diharapkan bertanggung jawab atas kerugian materiil akibat kerusuhan tersebut, termasuk bertanggung jawab membiayai para korban yang kini dirawat di rumah sakit.
“Apa yang terjadi dalam pertemuan itu akan menjadi acuan dalam mengambil keputusan karena konsekuensi hukum ada di tangan Komdis. Rencananya besok, Selasa (28 Juni), akan diambil keputusannya, kata Nahrawi.
Meski terjadi kerusuhan yang memakan korban jiwa, kompetisi yang diikuti 18 klub tersebut tetap berjalan sesuai jadwal. Hal ini dilakukan karena permintaan agar kompetisi ISC tetap berjalan cukup tinggi.
PT GTS akan melanjutkan kompetisi dengan syarat harus melakukan evaluasi serta memperbaiki penyelenggaraan sisa pertandingan, terutama untuk memperkuat sistem keamanan kompetisi, kata Nahrawi. —Antara/Rappler.com
Baca laporan Rappler tentang kerusuhan Jakmania: