• May 15, 2025
Pasca vaksin, Bio Farma menemukan serum palsu

Pasca vaksin, Bio Farma menemukan serum palsu

Serum digunakan untuk mengobati orang yang sudah sakit.

BANDUNG, Indonesia – PT Bio Farma mengungkap temuan serum yang diproduksi pabrik vaksin milik pemerintah itu palsu. Beredarnya serum palsu merupakan penemuan Bareskrim Polri seiring dengan maraknya kasus vaksin palsu.

Untuk vaksin, Bio Farma menegaskan tidak ada satupun vaksin yang diproduksinya yang palsu. Namun terkait serum, pihak BUMN mengungkapkan ada sebagian serum yang palsu.

Produk serum dan diagnostik palsu tersebut adalah BIOSAT (serum anti tetanus), BIOSAVE (serum anti bisa ular) dan Tuberculin PPD. Berbeda dengan vaksin yang berfungsi mencegah penyakit, serum digunakan untuk mengobati orang yang sudah pernah menderita suatu penyakit.

“Bareskrim menangani pemalsuan serum, terus berlanjut. “Kami akan serahkan ke Bareskrim untuk dipetakan cara penyebaran dan kasusnya,” kata Direktur Utama PT Bio Farma Iskandar saat konferensi pers di kantor PT Bio Farma di Jalan Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 30 Juni.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Bio Farma Mahendra Suhardono mengatakan, serum Bio Farma dipalsukan karena kekurangan stok serum. Selain itu karena mahalnya harga serum.

“Harga serum bisa lebih mahal dibandingkan vaksin. “Di atas Rp 100 ribu per botol,” ujarnya.

Sejauh ini, kata Mahendra, pihaknya belum mengetahui peredaran serum palsu tersebut. Dia menyerahkan kasus tersebut ke Bareskrim Polri.

Kepala Humas PT Bio Farma Nurlela mengatakan, pihaknya belum bisa berkomentar banyak terkait kasus serum palsu ini. Padahal, sekadar untuk menginformasikan kepada masyarakat bagaimana cara membedakan serum asli dan palsu.

“Saat ini kami masih fokus pada vaksin, kami belum bisa berkomentar mengenai serum,” kata Nurlela.

Sedang dalam pengujian laboratorium

Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung, Abdul Rahim mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang melakukan pengujian terhadap sejumlah sampel vaksin dan serum yang diduga palsu di Balai Besar Pengujian Obat dan Makanan BBPOM Bandung.

Sampel vaksin dan serum yang diduga palsu itu disita BBPOM Bandung di Bandung, Bekasi, Bogor, dan Subang.

Serum yang difiksasi adalah 16 vial Tuberculin PPD RT 23 SSI. Sedangkan untuk vaksin ada beberapa jenis dan cukup banyak yaitu Pentabio 59 vial, campak kering 52 vial, BCG 114 vial, campak+solvent 4 vial, hepatitis B 16 vial, polio 6 vial. , BOPV 3 vial, TT 2 vial, Tripacel 1 vial, dan BP vaksin BCG 2 vial.

“Kami mendapatkannya dari fasilitas karena perolehannya tidak jelas, bukan dari distributor resmi, kami curiga. Jadi belum tentu palsu, kata Abdul.

Ia mengatakan akan melakukan beberapa uji laboratorium terhadap vaksin dan serum yang diasuransikan untuk memastikan keasliannya. Dia berjanji akan mengumumkan hasilnya setelah libur lebaran.

Sebelumnya, PT Bio Farma memastikan vaksin yang diproduksi pabriknya dipastikan asli. Kepastian ini berdasarkan pengamatan fisik, pengemasan dan hasil uji laboratorium.

“Saya tegaskan, vaksin produksi Bio Farma yang diduga palsu itu asli, bukan palsu. Yang palsu itu serum, kata Iskandar.

Bio Farma memproduksi vaksin yang digunakan pemerintah untuk Program Imunisasi Nasional (PIN) yaitu vaksin Pentabio (DPT-HB-Hib), DT, Td, TT, Hepatitis B, Campak, Polio dan BCG. Vaksin ini biasanya digunakan untuk mengimunisasi balita.

Sedangkan berdasarkan menyapu dilakukan di berbagai kota di Jawa Barat, Abdul mengaku tidak menemukan adanya dugaan vaksin palsu di Kota Bandung. —Rappler.com

BACA JUGA:

Hk Pools