• November 24, 2024

Paus Fransiskus mencuci kaki para pencari suaka

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Paus menyatakan, tindakan tersebut bertentangan dengan bentuk perang dan kehancuran yang terjadi di Eropa 3 hari lalu

JAKARTA, Indonesia – Paus Fransiskus mencuci kaki sebelas pencari suaka dan seorang pekerja di pusat penerimaan mereka pada Kamis, 24 Maret.

Tindakan ini dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat internasional akan pentingnya memberikan perlindungan kepada pencari suaka.

Beberapa pencari suaka, salah satunya sedang menggendong bayi, menangis ketika paus berusia 79 tahun itu berlutut di depan mereka, membasuh kaki mereka dengan air, mengeringkannya dengan handuk, dan menciumnya.

Perlakuan “persaudaraan” ini merupakan perlawanan terhadap bentuk “perang dan kehancuran yang terjadi di Eropa tiga hari lalu,” kata pernyataan Paus, merujuk pada aksi bom bunuh diri yang terjadi di Brussels, Belgia, yang diduga menjadi penyebabnya. adalah serangan dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). ).

“Di balik tindakan itu ada pedagang senjata yang menginginkan perang, bukan? persaudaraan,” kata Paus Fransiskus di pusat Castelnuovo di Porto, sebelah utara kota Roma, Italia.

Mereka yang mengikuti upacara tersebut terdiri dari 4 orang Katolik asal Nigeria, 3 orang perempuan Koptik dari Eritrea, 3 orang Muslim dari Mali, Pakistan dan Suriah, satu orang Hindu dari India, dan satu orang pekerja dari Italia.

Paus: Bukalah pintu bagi para pengungsi

“Kita bersaudara dan kita semua ingin hidup dalam damai,” kata Paus kepada jemaatnya saat Misa di salah satu pusat penerimaan terbesar di Italia.

Upacara yang diadakan pada hari Minggu ini diadakan untuk memperingati Perjamuan Terakhir Yesus Kristus bersama para Rasul.

Pusat penerimaan milik Kementerian Dalam Negeri Italia terdiri dari rumah-rumah yang menampung 892 pengungsi dari 25 negara, termasuk 36 perempuan dan 7 anak-anak.

Paus Fransiskus memiliki kepedulian yang besar terhadap masyarakat dunia, khususnya di Eropa, dan membuka pintu bagi pengungsi dan berjuang melawan xenofobia.

Upacara pada hari Kamis ini merupakan bagian dari perayaan Paskah yang jatuh pada hari Minggu tanggal 27 Maret. Sebelumnya, Uskup Argentina juga melakukan upacara pembasuhan kaki para tahanan dan penyandang cacat.

Beberapa saat setelah pemilihannya pada tahun 2013, Paus Fransiskus mengunjungi penjara remaja di mana ia juga melakukan upacara serupa, termasuk kepada narapidana Muslim. Paus Fransiskus adalah Paus pertama dalam sejarah yang melakukan hal tersebut. —Laporan AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

Live HK