PDIP-Golkar bertemu membahas Ahok dan Pilkada DKI
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
‘Kalau ada konflik pasti masyarakat jadi korban. Rakyat sengsara, Indonesia menderita.’
JAKARTA, Indonesia – Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menggelar pertemuan tertutup selama dua jam di Jakarta pada Minggu, 20 November.
Hari ini Ibu Mega dan seluruh DPP PDI Perjuangan menerima kunjungan Pak Setnov (Setya Novanto) selaku Ketua Umum Partai Golkar, kata Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, di Jakarta, Minggu.
Menurut Hasto, pertemuan tersebut membahas banyak hal, seperti dinamika politik nasional saat ini, termasuk politik internasional. Agenda bersama PDIP juga dibahas mengingat Partai Golkar menyatakan akan memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Hasto, sebagai sesama partai pendukung pemerintah, PDIP dan Golkar tentunya harus meningkatkan komunikasi dengan melihat berbagai hal dan mengembangkan dinamika, termasuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
“Dalam pertemuan itu Ny. Mega juga mengingatkan bahwa negara Indonesia dibangun melalui perjuangan yang panjang. Kita pernah mengalami pasang surut di masa lalu, ada beberapa konflik. Dan ketika terjadi konflik, masyarakat pasti menjadi korban. Rakyat menderita, Indonesia menderita, ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Hasto, semangat musyawarah harus dikedepankan dan komitmen penindakan hukum harus benar-benar dihadirkan, karena Indonesia adalah negara hukum.
PDIP dan Golkar dipimpin pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat. Keduanya juga didukung Partai Nasdem dan Partai Hanura.
Sementara itu, Setya mengucapkan terima kasih atas kesediaan Megawati menerimanya bersama pengurus Golkar karena selain Megawati merupakan Presiden ke-5 RI, Megawati juga merupakan Ketua Umum PDIP sehingga menjabat sebagai Ketua Umum PDIP. Partai Golkar perlu meminta saran.
“Karena Partai Golkar adalah partai pendukung pemerintahan nanti, dimana PDI Perjuangan dulu, tentu kami mohon saran dan masukan yang berarti,” ujarnya.
Terkait permasalahan Pilkada DKI, baik PDI Perjuangan maupun Golkar sama-sama berkomitmen untuk terus mendukung kemenangan Basuki Tjahaja Purnama. Sementara segala persoalan hukum diserahkan pada proses hukum.
“Kami akan serahkan kepada pihak yang berwajib,” kata Novanto.
Ahok sendiri ditetapkan sebagai tersangka kasus penodaan agama pada 16 November pekan lalu. Meski demikian, Partai Golkar berkali-kali menyatakan dukungannya terhadap Ahok tidak akan dicabut.—Antara/Rappler.com