• April 22, 2025
Pejabat pemerintah yang diduga terkait dengan ISIS telah mengundurkan diri sejak Agustus 2016

Pejabat pemerintah yang diduga terkait dengan ISIS telah mengundurkan diri sejak Agustus 2016

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kelima WNI tersebut berangkat ke Suriah dengan membawa dana hasil penjualan rumahnya di Cilincing, Jakarta Utara.

JAKARTA, Indonesia – Kementerian Keuangan mengklarifikasi kabar pejabat negara dideportasi dari lembaganya oleh otoritas Turki karena ingin bergabung dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti, PNS berinisial TUAB yang dipulangkan ke Indonesia pada Rabu 25 Januari itu telah mengajukan pengunduran diri sejak Agustus 2016. .

“Yang bersangkutan mengajukan pengunduran dirinya sebagai PNS ke Kementerian Keuangan dengan alasan ingin mengasuh Pondok Pesantren Yatim Piatu di Bogor. Sejak itu yang bersangkutan tidak bisa dihubungi, kata Nufransa dalam keterangan tertulis yang dirilis, Jumat, 27 Januari.

Berdasarkan KMK nomor 759/KM.1/UP.72/2016 Agustus 2016, TUAB diberhentikan menjadi PNS atas permintaan sendiri. Saat keluar, pangkat terakhir TUAB adalah IIIC.

Jadi, sejak diberhentikan, segala kegiatan dan kegiatan tidak bisa lagi dikaitkan dengan Kementerian Keuangan dan menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan, ”ujarnya.

TUAB dipulangkan ke Indonesia bersama empat WNI lainnya yakni NK (44 tahun), NA (12 tahun), MSU (7 tahun) dan MAU (3 tahun). Kelima WNI tersebut diketahui merupakan warga Cilincing, Jakarta Utara.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan kelima WNI tersebut sudah berada di Polda Bali dan dalam pengawasan Seksi Khusus 88 Anti Teror.

“Mereka tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, dari Istanbul pada Rabu malam pukul 22.15 WITA. “Mereka dideportasi oleh pemerintah Turki karena diduga bergabung dengan ISIS,” kata Rikwanto saat memberikan keterangan, Kamis, 26 Januari.

Perjalanan TUAB dan 4 WNI tersebut dimulai pada 15 Agustus 2016. Mereka berangkat ke Suriah melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng dan berangkat ke Thailand.

“Di Thailand mereka kemudian menghubungi Abu Yazid untuk memastikan akan melanjutkan perjalanan ke Turki,” ujarnya.

Sesampainya di Turki, kelima WNI tersebut bermalam di Taksim Square, Istanbul, selama satu pekan. Kemudian mereka pindah ke apartemen Istanbul Asenyut selama dua minggu.

“Di sana mereka dijemput oleh seseorang bernama Aji Jihad alias Aji ke tempat penampungan. Di sana mereka bertemu dengan sejumlah tokoh berinisial UU, AM, AL alias Nasir, N dan UA, kata Rikwanto.

Mereka tinggal di tempat penampungan selama tiga bulan. Jadi dari mana mereka mendapatkan uang untuk pergi ke Suriah? Menurut Rikwanto, mereka berlima mendapat dana pindah ke Suriah dari hasil penjualan rumahnya.

“Akhirnya pada 16 Januari mereka ditangkap tentara Turki bersama 20 orang lainnya. “20 orang tersebut kemudian dideportasi sesuai asal usulnya masing-masing,” kata Rikwanto. – Rappler.com

uni togel