Pejuang Indonesia ditangkap di Marawi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
(DIPERBARUI) Polisi Filipina mengatakan pejuang Indonesia berusia 22 tahun itu memberi tahu mereka bahwa kelompoknya terlibat dalam serangan bunuh diri tahun 2016 yang menewaskan 8 orang di Jakarta dan diklaim oleh ISIS.
MANILA, Filipina (DIPERBARUI) – Seorang warga negara Indonesia ditangkap di Kota Marawi pada Rabu pagi, 1 November, saat militer terus menghadapi orang-orang yang tersesat di zona pertempuran.
Penangkapan Mohamadin Ilham Syaputra terjadi sehari setelah seorang pembelot Maute tewas dalam baku tembak yang terjadi di daerah pertempuran seminggu setelah pemerintah mengumumkan berakhirnya operasi tempur di kota tersebut.
Wakil Komandan Satgas Ranao Kolonel Romeo Brawner mengatakan warga negara Indonesia berusia 22 tahun itu ditangkap pada Rabu pukul 7 pagi di Barangay Loksadatu oleh anggota Tim Aksi Perdamaian Barangay (BPAT) yang merupakan warga sipil.
Polisi mengatakan mereka melakukan penangkapan setelah pejabat kota menemukannya berusaha melarikan diri, dan menambahkan bahwa dia akan menghadapi tuduhan pemberontakan dan terorisme.
“Dia adalah bagian dari pengepungan dan (pertemuan) awal di Piagapo,” kata kepala polisi provinsi Inspektur Senior John Guyguyon kepada wartawan, merujuk pada operasi militer pada bulan April terhadap militan di sebuah kota yang berjarak 45 menit dari lepas pantai Marawi.
Orang Indonesia tersebut tiba di Filipina tahun lalu atas undangan pemimpin ISIS di Asia Tenggara asal Filipina, Isnilon Hapilon, menurut Guyguyon, mengutip keterangan pria bersenjata yang diberikan kepada interogator.
Hapilon, yang masuk dalam daftar teroris paling dicari pemerintah AS, dibunuh bulan lalu bersama rekannya pemimpin militan Omar Maute. (BACA: Para pemimpin penting Marawi yang terkepung tewas dalam bentrokan)
Pejuang Indonesia, dari Medan, mengatakan kelompoknya terlibat dalam serangan bunuh diri tahun 2016 yang menewaskan 8 orang di ibu kota Indonesia, Jakarta dan diklaim oleh ISIS, tambah Guyguyon.
Para militan berencana mengebom kamp militer di Filipina, namun hal itu tidak terjadi karena serangan Marawi, kata Guyguyon.
Pihak berwenang mengatakan mereka menemukan senjata api, granat dan sejumlah uang yang dirahasiakan dalam mata uang Filipina, Indonesia dan Arab Saudi dari orang Indonesia yang ditangkap.
Brawner mengatakan bahwa tersangkanya adalah diserahkan ke polisi Marawi dan kini sedang diselidiki oleh penyidik militer dan polisi.
Ratusan pria bersenjata lokal dan asing yang bersumpah setia kepada ISIS berbaris melalui Marawi, kota utama Islam di Filipina yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, pada tanggal 23 Mei. Mereka mengambil alih sebagian kota dengan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
Mantan sandera Maute Lordvin Acopio membenarkan laporan militer bahwa pejuang Indonesia termasuk di antara pejuang asing yang bergabung dalam pertempuran di Marawi.
Brawner mengatakan ada cukup pasukan di Kota Marawi untuk menangani orang-orang yang tersesat yang diyakini bersembunyi di terowongan di dalam zona pertempuran.
Operasi pembersihan di jantung area pertempuran terus berlanjut. Brawner mengatakan pekerjaan ini memakan waktu karena tim EOD juga dikerahkan ke KTT ASEAN.
– Dengan laporan dari Agence France-Presse / Rappler.com