Pelajari sejarah Pulau Banda dari komik strip ‘Bara The Dark Age of Banda’
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Film dokumenter ‘Banda The Dark Forgotten Trail’ juga menceritakan kisah kesuksesan dan kesuraman Pulau Banda melalui komik.
JAKARTA, Indonesia — Setelah tayang di bioskop pada awal Agustus lalu, film dokumenter tersebut Banda Jejak Gelap yang Terlupakan juga diadaptasi menjadi komik. Komik berjudul Bara Zaman Kegelapan Banda diluncurkan pada Sabtu, 5 Agustus, di acara PopCon Asia yang digelar di Jakarta Convention Center.
Bergabung di situs Kosmik.id, pencipta komik -Ockto Baringbing dan Abdul Kholik – bercerita tentang kehidupan masyarakat di Kepulauan Banda, Maluku, pada masa penjajahan.
Ratusan tahun lalu, Kepulauan Banda menjadi magnet para pedagang dari daratan Eropa yang bersaing memperebutkan rempah-rempah di nusantara. Selain sebagai bahan makanan, rempah-rempah—khususnya pala—juga bersifat obat sehingga harganya saat itu melebihi emas.
(TONTON: Trailer film ‘Banda The Dark Forgotten Trail’)
Okto bilang dia sangat menyukai sejarah. Namun, saat itu ia ditawari oleh tim produksi film Gang Untuk menggarap proyek ini, ia mengaku sebelumnya tidak tahu apa-apa tentang sejarah Banda.
“Setelah itu saya mulai membaca dan mencari tahu. “Saya juga heran kenapa hal itu jarang terungkap,” kata Ockto kepada Rappler. “Dulu saya juga membuat komik sejarah,” ujarnya.
Seperti namanya, Bara Zaman Kegelapan Banda sedikit bercerita tentang sejarah kelam Pulau Banda, dimana penduduk setempat menjadi korban pembantaian oleh penjajah yang ingin menguasai hasil pertanian – khususnya pala – di Banda.
(Sketsa : Sejarah Pulau Banda, Penghasil Pala)
Studi literatur sebagai referensi komik Hanya seperti buku sejarah Sejarah rempah-rempah karya Jack Turner; Sejarah Maluku: Banda Neira, Ternate, Tidore dan Ambon tulisan Des Alwi; Dan Run Island: Magnet Rempah Kepulauan yang Diperdagangkan untuk Manhattan oleh Giles Milton.
Sehingga Okto juga bisa mendapatkan bayangan penuh untuk membuat komik Hanya, Lifelike Pictures sebagai tim produksi film Gang mengundang yang bersangkutan untuk berkunjung ke Kepulauan Banda.
“Ockto menemukan salah satu benteng di Banda,” kata Sheila Timothy, produser film Gang.
(Di Balik Film ‘Banda’: Yang Terlibat)
Ockto sendiri mengaku harus mendaki bukit dan jalan sulit untuk menemukan benteng tersebut. Ia dikendarai oleh salah satu warga dengan menggunakan sepeda motor, dan sepeda motor yang digunakannya rusak akibat jalur yang dilaluinya.
Untuk komik Hanya Rencananya akan ada empat buku penuh warna. Okto sendiri menjamin kualitas komik tersebut. “berwarna Komik ini juga populerwarna komik dari DC. “Jadi kualitasnya jangan diragukan lagi,” kata Octo.
Bagi anda yang ingin menikmati komik ini juga bisa menemukannya di toko buku atau melalui kosmik.id.
(‘Banda, The Dark Forgotten Trail’ mengeksplorasi sejarah perdagangan rempah-rempah)
Film Banda Jejak Gelap yang Terlupakan merupakan film dokumenter pertama karya sutradara Jay Subyakto. Naskah film ini ditulis oleh M. Irfan Ramli yang sebelumnya menggarapnya Surat dari Praha.
Narasi dari film tersebut Gang diisi oleh dua aktor Indonesia yang punya segudang pengalaman di dunia perfilman. Untuk bahasa Indonesia narasi dibawakan oleh Reza Rahadian, dan untuk bahasa Inggris dibawakan oleh Ario Bayu.
Film Banda Jejak Gelap yang Terlupakan mulai tayang di bioskop nasional sejak 3 Agustus 2017.
Lihat komiknya Bara Zaman Kegelapan Banda diantaranya:
—Rappler.com