• July 11, 2025
Pelaku teror gereja di Medan terinspirasi dari pemimpin ISIS

Pelaku teror gereja di Medan terinspirasi dari pemimpin ISIS

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Di dalam tas tersangka ditemukan tulisan “I Love Baghdadi” yang merupakan pemimpin kelompok ISIS

JAKARTA, Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengungkapkan, pelaku penyerangan di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph, Medan, Sumatera Utara, IAH, dilakukan oleh pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah. . Kelompok militan (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi. Sebagai bukti, kata Wiranto, ditemukan tulisan “I Love Albaghdadi” di saku tersangka.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, IAH mengetahui cara merakit bom dari dunia maya. Remaja berusia 17 tahun tersebut diketahui kerap menghabiskan waktunya di warnet milik sang kakak.

“Dia terobsesi dengan internet. “Ini juga menjadi peringatan bagi para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak terus-menerus diberi berita di Internet,” kata Wiranto saat ditemui, Senin, 29 Agustus di Istana Negara.

Wiranto mengatakan polisi melakukan penggeledahan di asrama IAH. Di dalamnya ditemukan berbagai bahan pembuat bom antara lain kabel trafo tembaga, bubuk mesiu, 85 buah bola lampu, dan bahan lainnya.

“Tetapi bom yang dirakit itu sangat sederhana. Hanya terdiri dari 6 pipa tirai yang dipotong lalu diisi bubuk mesiu. Jadi kalaupun meledak, akan seperti kembang api, kata Wiranto lagi.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, IAH bukanlah bagian dari jaringan teroris tertentu. Ia bekerja sendiri atau biasa disebut seorang penyendiri.

Bayar Rp 10 juta

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan IAH mendapat tawaran Rp10 juta dari seseorang.

“Jadi IAH ditawari uang. “Kalau mau, saya kasih Rp 10 juta,” kata Agus menirukan kalimat IAH.

IAH akhirnya menerima uang tersebut, namun ia mengaku belum mengetahui dana tersebut akan digunakan untuk apa. IAH mengatakan Agus bertemu seseorang pada Kamis, 25 Agustus dan kemudian terjalin komunikasi. Orang misterius tersebut kemudian memerintahkan tersangka untuk bertindak sesuai permintaan.

Setelah bertemu dengan orang tersebut, IAH kemudian merakit bom dan menghubungkan detonatornya dengan kabel dan sekantong mesiu yang diberikan orang misterius tersebut.

Sementara itu, dalam mengambil tindakan hukum, kemungkinan besar pemerintah akan menggunakan undang-undang yang mengatur mengenai tindak pidana terhadap pelaku remaja. IAH tampil saat kebaktian pagi dilaksanakan di gereja.

Bom berkekuatan rendah meledak sekitar pukul 08.20 setelah Pendeta Albert Pandiangan selesai membaca kitab suci. Tas ransel yang dibawa IAH yang duduk di baris pertama tiba-tiba meledak.

Tersangka kemudian mengejar Pendeta Albert dan berhasil melukai tangannya. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

Togel Hongkong