• November 17, 2024
Pelecehan seksual diduga terjadi di konser EXO

Pelecehan seksual diduga terjadi di konser EXO

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Para korban akan mengajukan klaim resmi kepada promotor Mecimapro selaku penyelenggara

JAKARTA, Indonesia—Di balik konser glamor bintang kpop EXO pada Sabtu, 27 Februari, terdapat dugaan pelecehan seksual yang dilakukan petugas keamanan selama pemeriksaan tubuh sebelum penonton masuk aula Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Banten, tempat konser berlangsung.

Melalui media sosial, penonton yang merasa menjadi korban melakukan protes terhadap Mecimapro selaku promotor.

Menanggapi protes tersebut, Mecimapro mengatakan bahwa prosesnya pemeriksaan tubuh Apa yang dilakukan sudah sesuai prosedur yang ada.

Pemeriksaan tubuh Hal yang dilakukan sudah sesuai SOP dan presentasi kepada pihak berwajib seminggu sebelum konser berlangsung. “Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman keamanan yang meningkat belakangan ini,” tulis Mecimapro di akun Twitter resminya.

Laporkan ke LBH APIK

Tiga penonton konser EXO yang merasa menjadi korban pada Jumat sore, 4 Maret, mendatangi kantor LBH APIK di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. Staf Layanan Hukum LBH APIK, Khusnul Anwar yang menerima ketiga korban mengatakan, pihaknya ingin berkonsultasi dan meminta masukan atas langkah yang akan diambil.

“Kami juga menjelaskan bagaimana proses hukumnya. “Yang perlu dilengkapi untuk mengadili kasus tersebut, seperti alat bukti dan saksi,” kata Khusnul yang ditemui Rappler di kantornya.

Dia menjelaskan, keputusan apakah LBH APIK akan menjadi kuasa hukumnya atau tidak akan ditentukan setelah pertemuan antara korban dan promotor digelar pada Senin, 7 Maret. Pertemuan rencananya akan digelar di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Mengapa rapat diadakan di KPAI? Khusnul menjelaskan, sebagian besar penonton konser berusia di bawah 18 tahun atau masih tergolong anak-anak. Mendengar kasus ini, KPAI langsung meminta promotor Mecimapro untuk hadir.

Sebelum menghubungi LBH APIK, ketiga korban menyampaikan pengaduan ke pihak promotor dan media sosial. Sayangnya, pihak promotor membela diri.

“Menurut korban, promotor mencoba mencari tahu apa masalahnya. Namun mereka tetap melakukan pembelaan dan mengatakan prosedur pengamanan harus berlaku sesuai SOP, kata Khusnul.

Dia mengatakan promotor sering menggunakan layanan keamanan dari perusahaan yang sama yang mengamankan konser Boy band EXO.

“Rencananya dalam waktu dekat pihak promotor juga akan mengundang artis Korea dan menggunakan jasa keamanan serupa. Makanya kita juga akan selidiki, ujarnya.

Aksi pelecehan ini bahkan dialami oleh penonton konser EXO yang terbang langsung dari Korea Selatan.

“Mereka sempat bingung harus melapor kepada siapa, hingga akhirnya kembali ke negara asalnya,” ujarnya.

—dengan laporan Santi Dewi/Rappler.com

BACA JUGA:

pengeluaran hk hari ini