
Pembom Bandara Ataturk dari tiga negara
keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Pada Kamis, 30 Juni 2016, pejabat pemerintah Turki mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri di Bandara Ataturk, Turki. Pers Terkaitketiganya berasal dari Rusia, Uzbekistan, dan Kyrgyzstan.
Selain itu, mereka juga menahan 22 orang lain yang diduga terkait pengeboman, 3 orang di antaranya merupakan warga asing. 13 orang ditahan di Istanbul, sementara 9 lainnya ditahan di kota pesisir Izmir.
Para penyerang tiba di Istanbul pada Selasa malam dan melepaskan tembakan sebelum meledakkan diri. Belum ada kelompok teroris yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun seorang pejabat senior Turki mengatakan ada indikasi kuat terjadinya serangan tersebut ISIS berada di balik semua ini.
“Kami memiliki bukti kuat bahwa serangan itu berasal dari markas ISIS di Raqqa, dan para pemimpin mereka berada di balik perencanaan serangan tersebut,” ujarnya seperti dilansir CNN.
Jumlah korban tewas semakin bertambah
Jumlah korban meninggal akibat ledakan bom bunuh diri dan penembakan di Bandara Ataturk, Turki pada Kamis, 30 Juni 2016, bertambah menjadi 43 orang. Menteri Dalam Negeri Turki Efkar Ala menyampaikan hal ini kepada media lokal Anatolia.
Sedangkan menurut Menteri Kehakiman Bekir Bozdag, 147 orang dilaporkan terluka.
Serangan ini merupakan salah satu dari empat serangan paling mematikan di kota terbesar Turki. Dua serangan sebelumnya diklaim oleh ISIS sementara serangan lainnya diklaim oleh kelompok militan Kurdistan.
Berdasarkan laporan pihak berwenang setempat, pelaku beraksi dengan menembaki petugas keamanan bandara di pintu masuk gedung terminal. Tak lama kemudian, terdengar teriakan sebelum mereka meledakkan diri sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Gubernur Istanbul Vasip Sahin mengatakan, total ada tiga pelaku yang meledakkan diri.
Dilaporkan ada warga asing yang tewas, namun pihak berwenang tidak memberikan informasi lebih rinci.
Berdasarkan rekaman kamera keamanan yang banyak dibagikan di media sosial, terlihat dua ledakan besar. Dalam satu tembakan, api terlihat terjadi di pintu masuk gedung terminal. Jadi, menakuti penumpang.
Foto pertama dari Bandara Ataturk Istanbul dimana 2 ledakan besar mengguncang terminal internasional dan menyebabkan beberapa korban jiwa.pic.twitter.com/xhu1uMfzTS
— Mustafa Edib Yilmaz (@MustafaEdib) 28 Juni 2016
Video lain menunjukkan seorang pria berpakaian hitam berlari ke gedung terminal sebelum disergap polisi. Lalu dia meledakkan dirinya juga.
Foto pertama dari Bandara Ataturk Istanbul dimana 2 ledakan besar mengguncang terminal internasional dan menyebabkan beberapa korban jiwa.pic.twitter.com/xhu1uMfzTS
— Mustafa Edib Yilmaz (@MustafaEdib) 28 Juni 2016
#MENIT TERAKHIR!
Ledakan di Bandara Atatürk… Ada yang terluka…
Berikut adalah gambar pertamahttps://t.co/NPG6labTAh— TV Haberturk (@HaberturkTV) 28 Juni 2016
Ledakan di bandara Istanbul Turki: CNN Turki: jumlah korban luka bisa mencapai 100 orang https://t.co/GpU2Yti7Li pic.twitter.com/06EkfBuNLi
— Peta Langsung (@Liveuamap) 28 Juni 2016
Saksi mata menggambarkan kekacauan yang terjadi di dalam gedung terminal setelah bom bunuh diri meledak.
“(Ledakannya) sangat keras. “Semua orang panik dan mulai berlarian ke segala arah,” kata seorang saksi mata kepada CNN Turki.
Polisi kemudian menutup lokasi dengan garis polisi. Sementara itu, puluhan mobil ambulans langsung tiba di gedung terminal.
Belum ada warga negara Indonesia yang menjadi korban
Sementara menurut laporan Kementerian Luar Negeri, sejauh ini belum ada warga negara Indonesia yang tewas atau terluka dalam ledakan bom bunuh diri tersebut.
“KJRI Istanbul telah menugaskan staf untuk memantau Bandara Attaturk, berkoordinasi dengan otoritas setempat, masyarakat Indonesia di Istanbul dan mencari kemungkinan WNI yang menjadi korban,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian. Bagian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal dalam pesan singkatnya, Rabu, 29 Juni.
Pemerintah, kata Iqbal, juga telah mengingatkan seluruh WNI yang berada di Turki untuk menjaga keselamatan diri. Caranya dengan selalu waspada dan menghindari tempat keramaian yang kerap menjadi sasaran aksi teroris serta mengikuti imbauan otoritas setempat.
“Indonesia juga mengutuk keras serangan teroris tersebut dan menyampaikan simpati dan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan masyarakat Turki,” kata Arrmanatha Nasir, juru bicara Kementerian Luar Negeri.
Berdasarkan data yang disimpan Kementerian Luar Negeri, saat ini terdapat 728 WNI yang berada di Türkiye. Sebanyak 310 orang di antaranya berstatus pelajar dan sisanya bekerja di sana.
Presiden Erdogan sedang mengadakan pertemuan
Presiden Turki Erdogan bertemu dengan perdana menteri dan komandan militer setelah insiden ini.
“Kami meminta dunia, khususnya negara-negara Barat, untuk benar-benar memerangi terorisme,” kata Erdogan dalam keterangan resminya.
“Meskipun kita harus membayar mahal, Turki mempunyai kekuatan, kemauan dan kapasitas untuk melanjutkan perang melawan terorisme sampai akhir.”
Diduga dilakukan oleh ISIS
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi pada Selasa malam, 28 Juni itu. Namun, pihak berwenang di Türkiye menduga serangan mematikan itu dilakukan oleh ISIS.
“Metode yang digunakan dalam serangan ini sangat mirip dengan mereka,” kata pakar keamanan Abdullah Agar kepada CNN. Bandingkan dengan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Brussel beberapa waktu lalu.
Setelah serangan itu, pihak berwenang di Turki menghentikan sementara semua penerbangan yang datang dan berangkat dari Bandara Ataturk.
Sebelumnya, Türkiye diguncang lima serangan yang dilakukan pengikut kelompok ISIS. Salah satunya terjadi pada Oktober 2015 di ibu kota Ankara. Insiden teroris tersebut menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.
Turki telah lama dituduh oleh mitra-mitra Baratnya menutup mata terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh ISIS. Namun, dalam beberapa bulan terakhir mereka mulai meningkatkan pengamanan dengan melakukan penggerebekan di berbagai lokasi. Tujuannya untuk membasmi sel ISIS di Türkiye. —Rappler.com
BACA JUGA: