Pemerintah sedang mempertimbangkan pembentukan lembaga khusus untuk memberantas perdagangan manusia
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Upaya pemberantasan perdagangan orang harus fokus pada pencegahan di daerah asal korban, seperti Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur.
JAKARTA, Indonesia – Pemerintah sedang mendiskusikan kemungkinan pembentukan lembaga baru setingkat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menangani masalah perdagangan manusia di Tanah Air, sumber pemerintah mengatakan pada hari Jumat kepada Rappler 29 April.
“Rencana ini sedang dibicarakan di tingkat direktur, belum di tingkat menteri, tapi kalau melihat kondisi perdagangan manusia di Indonesia saat ini, lembaga seperti itu sangat diperlukan,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya.
Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah lembaga pemerintah yang bertugas menyelidiki dan mengadili kasus korupsi dengan tujuan utama membersihkan Indonesia dari korupsi. Sedangkan BNN bertugas memberantas narkoba di Indonesia.
Dengan menjadi lembaga seperti KPK dan BNN, maka lembaga anti-perdagangan manusia akan mempunyai anggaran dan sumber daya tersendiri.
“Sekarang kita melihat permasalahan perdagangan manusia mempunyai tingkat bahaya yang sama dengan kejahatan transnasional lainnya seperti korupsi, terorisme dan narkoba. “Ini (perdagangan manusia) sudah menjadi bahaya bagi dunia dan Indonesia,” kata sumber tersebut usai acara peluncuran buku Direktori Pelayanan WNI Korban TPPO dan Pekerja Migran yang Tereksploitasi.
Data resmi mengenai korban perdagangan manusia di Indonesia belum tersedia, namun Nurul Qairiah, koordinator proyek nasional, unit perdagangan manusia, tenaga kerja dan migrasi IOM Indonesia, mengatakan pada Senin, 25 April, bahwa kantornya memiliki 6.748 korban tindak pidana perdagangan manusia dari 2005 hingga 2010.
Pada acara peluncuran buku tersebut, Sujatmiko, Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengatakan Indonesia saat ini telah menjadi negara tujuan dan negara asal perdagangan manusia.
Jika dulu Indonesia merupakan negara transit bagi para migran asal Lebanon, Iran, Irak, dan Afganistan yang ingin menuju Australia, kini Indonesia menjadi negara tujuan, bahkan yang lebih parahnya lagi, Indonesia juga menjadi negara asal korban kemanusiaan. perdagangan manusia.
“Kami memiliki lebih dari 1,5 juta pekerja Indonesia di Timur Tengah. “Mereka paling rentan terhadap eksploitasi karena rendahnya tingkat pendidikan dan kemiskinan yang memaksa mereka berangkat ke Timur Tengah,” katanya.
Indonesia telah memiliki undang-undang, peraturan menteri, dan peraturan pelaksanaan untuk mencegah perdagangan orang, namun menurut Sujatmiko, implementasi di lapangan belum optimal.
“Kejahatan perdagangan manusia sebenarnya meningkat. Mengapa? Karena semakin banyak mafia yang bermain, dan cara mereka pun semakin bervariasi. “Jumlah korbannya semakin bertambah,” kata Sujatmiko.
Sementara itu, Asisten Deputi Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Budhy Prabowo mengatakan, dari 500 lebih kabupaten dan kota di Indonesia, baru 191 yang membentuk Satgas pencegahan perdagangan orang.
Ia juga merekomendasikan agar upaya pemberantasan perdagangan orang harus difokuskan pada pencegahan di daerah asal korban, seperti Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Daerah asal korban seperti Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur harus menjadi perhatian terbesar, kata Prabowo.
Menurut IOM, korban perdagangan manusia di Indonesia sebagian besar berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. – Rappler.com
BACA JUGA: