• October 15, 2024
Pengacara Margriet: Agus Tay membunuh Engeline

Pengacara Margriet: Agus Tay membunuh Engeline

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

‘Rekaman video membuktikan Agus Tay berbohong di pengadilan’

BALI, Indonesia – Terdakwa Margriet Christina Megawe kembali membantah terlibat dalam pembunuhan Engeline, anak angkatnya yang ditemukan terkubur di halaman belakang rumahnya di Denpasar, Bali pada Juni 2015.

Dalam sidang dengan agenda rangkap atau jawaban terdakwa, kuasa hukum Margriet, Hotma Sitompul, memutar video pemeriksaan terdakwa Agus Tay Hamda May di Polresta Denpasar.

Dalam video tersebut, Agus Tay mengaku melakukan perbuatan asusila sebelum akhirnya membunuh Engeline karena berteriak.

Faktanya, rekaman video tersebut dengan jelas membuktikan bahwa Agus Tay berbohong dalam persidangan ini. Apa yang diungkapkan sama sekali tidak didasarkan pada paksaan atau ancaman dari manapun. Bahkan saat itu dia terlihat didampingi pengacaranya, kata Hotma di ruang sidang PN Denpasar, Senin.

Agus dan Margriet menjadi dua tersangka utama kasus kematian Engeline. Saat kejadian, Agus baru beberapa hari bekerja sebagai tukang kebun Margriet.

Agus saat pemeriksaan awal mengaku sebagai pembunuh Engeline. Dalam perkembangannya, Agus membantah dirinya membunuh Angeline dan mengatakan pengakuan Angeline adalah akibat perbuatannya Margriet diiming-imingi Rp 200 juta. Belakangan, dia kembali mengubah pernyataannya dengan mengatakan pengakuannya tersebut karena dirinya disiksa oleh penyidik ​​Polresta Denpasar.

kata Hotma Tayangnya video pemeriksaan Agus Tay di Polresta Denpasar dimaksudkan untuk mengungkap kebohongan Agus di hadapan persidangan.

Agus divonis 12 tahun penjara, sedangkan Margriet divonis penjara seumur hidup.

Hotma mengatakan semua tuduhan itu tidak masuk akal. Menurut saksi, Engeline dipukul dengan bambu hingga patah, namun tidak ada luka di kepala Engeline.

“Yang tidak logis lagi, Engeline dipukul di bagian kepala hingga telinga dan hidungnya mengeluarkan darah, seperti yang disampaikan Agus Tay. Apakah ini logis?Sedangkan Engeline masih bisa bermain dan bersekolah seperti aktivitas sehari-hari. Hal inilah yang dituntut jaksa. Jelas sangat tidak masuk akal. “Sangat disayangkan hal itu terjadi dalam persidangan kali ini,” ujarnya. — Rappler.com

BACA JUGA:

Keluaran Hongkong