Pengadilan menolak seluruh permohonan praperadilan RJ Lino
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
RJ Lino mengajukan praperadilan karena menilai tidak ada penyalahgunaan wewenang, dan tidak ada kerugian negara yang dibuktikan KPK.
JAKARTA, Indonesia – Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa, 26 Januari menolak seluruh permohonan praperadilan RJ Lino terkait penetapan dirinya sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan crane peti kemas pelabuhan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2010.
“Pernyataan pemohon tidak dapat diterima seluruhnya sehingga permohonan ditolak,” kata Hakim Udjiati.
RJ Lino mengajukan perkara praperadilan karena menilai dirinya tidak melakukan penyalahgunaan wewenang dan tidak ada kerugian negara yang dapat dibuktikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Kuasa hukum RJ Lino, Maqdir Ismail sebelumnya mengatakan kliennya ditetapkan sebagai tersangka tanpa bukti kuat dan mengajukan keberatan atas putusan hakim.
“Dia (hakim) mengatakan bukti awal sudah ada, padahal bukti awal saja tidak cukup,” kata Maqdir kepada Rappler usai sidang.
Untuk menetapkan tersangka, kata Maqdir, harus memenuhi tiga syarat yang diatur dalam pasal 2 ayat 1 dan pasal 3 UU Tipikor, yaitu melawan hukum, merugikan keuangan negara, dan menguntungkan diri sendiri.
Namun hakim sama sekali tidak menyebut bukti permulaan hanya sebatas penyidikan penyidik KPK, ujarnya.
Hakim mengaku tidak menyebut ketiga klausul tersebut karena menganggap pokok perkara bukan dalam ranah praperadilan. “Ini tidak benar, ini cara berpikir yang salah,” ujarnya.
Menurut Maqdir, Badan Pemeriksa Keuangan (FBA) belum mengeluarkan hasil audit yang menunjukkan kerugian pemerintah akibat akuisisi tersebut.
Maqdir juga mengatakan KPK tidak melakukan pemeriksaan resmi terhadap kliennya.
Apa rencana Lino selanjutnya? “Kami belum memutuskan apa yang akan kami lakukan,” katanya.
Pada 15 Desember 2015, KPK menetapkan RJ Lino sebagai tersangka karena diduga memerintahkan akuisisi tiga crane container pelabuhan, atau Quay Derek Kontainer (QCC), oleh perusahaan PT Wuxi Hua Dong Heavy Machinery Co. Ltd. Tiongkok sebagai pemasok barang.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno memecat RJ Lino sebagai Direktur Utama PT Pelindo II pada 23 Desember 2015. Rini pun memecat Direktur Pelindo II, Ferialdy Noerlan. —Antara Report/Rappler.com
BACA JUGA: