• November 27, 2024

Pengantin pria yang tidak pernah datang

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pengantin pria meninggal di bawah reruntuhan hanya sehari sebelum pernikahan

PIDIE JAYA, Indonesia – Seharusnya Kamis pagi Yusra Fitriani (31 tahun) duduk di jalur bersama Suharnas (31 tahun). Namun gempa berkekuatan 6,5 SR yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu pagi, mengakhiri pernikahan kedua sejoli tersebut.

Pasalnya calon mempelai pria, Suharnas, tewas bersama 22 orang lainnya setelah tertimpa atap toko jam tangannya. Sebanyak 8 dari 23 korban meninggal berasal dari keluarga Suharnas yang menjadi pengiring pengantin di pernikahannya.

Jadi, alih-alih merayakan pernikahan, Suharnas dan korban tewas lainnya justru diusung ke pemakaman. Kabar meninggalnya ini membuat Yusra Fitriani terkejut. Sungguh tak terduga dia harus kehilangan calon suaminya hanya satu hari sebelum pernikahan.

“Rencananya kami akan melangsungkan pernikahan pada hari Kamis, namun tiba-tiba Allah punya rencana lain: calon laki-laki dipanggil Allah terlebih dahulu sehingga tidak jadi dilangsungkan akad nikah karena calon calon laki-laki sudah meninggal dunia,” kata Yusra Fitriani kata ayahnya. , Muhamad Yunus, kepada Rappler, Jumat 9 Desember 2016.

Menurut Yunus, tak lama setelah gempa mereda, ia langsung bergegas menuju rumah Suharnas. Namun yang dilihatnya hanyalah tumpukan sampah. Rumah itu rata dengan tanah. Seluruh bangunan runtuh, katanya.

Saat itu, Muhamad Yunus menilai Suharnas tidak mungkin bisa bertahan dalam kondisi seperti ini. Dan asumsinya tidak salah. Saat dievakuasi beberapa jam kemudian, calon menantunya sudah tidak bernapas lagi.

“Saat kami melihat jenazahnya, tidak ada luka. Posisinya seperti orang membungkuk, mencegah sesuatu jatuh dari atas, kata Yunus. “Tidak ada luka di tubuhnya, hanya bekas hitam karena kekurangan oksigen.”

Kematian Suharna membatalkan pernikahan tersebut. Padahal semua persiapan sudah dilakukan. Susunan panitia pun tersusun, mulai dari bagian memasak, bagian penyajian, hingga bagian penerimaan tamu undangan. Selain itu, seribu undangan juga disebar.

“Semuanya kami persiapkan mulai Selasa malam,” kata Yunus. Tapi apa boleh buat, takdir berkata lain. Ketika Rappler sampai di rumah Yunus, aula pernikahan yang bahkan belum pernah diduduki oleh kedua mempelai dirobohkan. Kursi-kursi berdiri kosong di bawah tenda menunggu tamu undangan yang tidak mau datang.

Yusra Fitriani mengunci diri di kamar. Menurut Muhamad Yunus, putrinya tak bisa pasrah atas kepergian mendadak calon suaminya. Dia belum berhenti menangis sejak kemarin pagi. “Yusra masih terkejut,” kata Yunus. —dengan pelaporan oleh Habil Razali/Rappler.com

BACA JUGA: