• November 28, 2024
Pentingnya kesetaraan gender dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan

Pentingnya kesetaraan gender dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kampanye Suara Laki-Laki merupakan kampanye untuk laki-laki, oleh laki-laki, oleh laki-laki dan penting untuk mendidik laki-laki

JAKARTA, Indonesia — Tahukah Anda, menurut data UN Women, 35 tindak kekerasan terhadap perempuan terjadi setiap hari di Indonesia?

Hal itu diungkapkannya dalam acara bertajuk “Perempuan Bicara, Akhiri Kekerasan Terhadap Perempuan” di The Warehouse, Plaza Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. Acara ini merupakan salah satu rangkaian peringatan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang dilaksanakan pada bulan November hingga Desember.

Data UN Women juga menunjukkan bahwa satu dari setiap 3 perempuan di dunia pernah atau sedang mengalami kekerasan, baik fisik maupun seksual.

Musisi Kartika Jahja mengatakan, perempuan saat ini sangat membutuhkan suaranya, terutama mereka yang masih mengalami kekerasan.

“Saya sebagai musisi sebenarnya punya corong untuk menghibur dan mengungkapkan permasalahan yang bukan hanya masalah perempuan saja, tapi masalah kita semua,” kata Kartika.

Karena itulah Kartika bersama beberapa orang lainnya mendirikan Joint Project Foundation, sebuah yayasan yang mengedepankan kesetaraan gender melalui musik dan seni serta bekerja sama dengan musisi.

Selain Kartika, aktris Nova Eliza mengatakan, tahun lalu ada proyek perempuan korban kekerasan yang melibatkan 60 tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang untuk mengikuti kampanye sosial yang diwujudkan dalam media fotografi dan melalui gambar agar mereka bisa bersuara.

Nova mewakili Yayasan Suara Hati Perempuan juga membuat kampanye Suara Hati Men tahun ini. Diharapkan melalui kampanye ini laki-laki juga dapat berperan dalam mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.

“Dengan kontribusi laki-laki melalui mediasi fotografi ini, diharapkan kita bisa menebar kebaikan dan kelembutan agar laki-laki di Indonesia berhenti melakukan kekerasan,” kata Nova.

Katanya, Suara Hati Men merupakan kampanye untuk laki-laki, oleh laki-laki, oleh laki-laki dan penting untuk mengedukasi laki-laki.

Sementara itu, Nisaa Yura dari Solidaritas Perempuan mengatakan, cara berpikir kita semua harus dibongkar untuk membuka pikiran kita terhadap kekerasan.

Menurutnya, sangat penting untuk berbicara kepada masyarakat tentang tidak menerima dan menoleransi setiap kejadian kekerasan. Sebab menurutnya, ketika kekerasan terhadap perempuan terjadi, hal tersebut dapat berdampak pada orang-orang di sekitar kita.

“Kemajuan gerakan perempuan sebenarnya cukup baik dan bagaimana kita bisa saling terhubung, melalui percakapan bersama untuk bersuara menentang kekerasan terhadap perempuan,” kata Nisaa.

“Kekerasan berbasis gender adalah musuh peradaban. “Jadi kita harus berjuang untuk membangun peradaban yang lebih baik,” ujarnya. —Rappler.com