Pernahkah Anda berbohong kepada pasangan Anda tentang keuangan Anda?
- keren989
- 0
Tanpa keterbukaan dan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak, permasalahan ini bisa berkembang menjadi ‘luka besar’ yang akan merusak pernikahan di kemudian hari.
JAKARTA, Indonesia—Perselingkuhan tidak hanya terjadi di kamar tidur, tapi juga dalam pikiran dan kebiasaan sehari-hari. Disadari atau tidak, Anda juga bisa “menipu” pasangan Anda dalam urusan keuangan.
Masalah keuangan bisa dengan mudah menjadi topik sensitif bagi siapa pun, terutama pasangan suami istri.
Tanpa keterbukaan dan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak, permasalahan ini bisa berkembang menjadi ‘luka besar’ yang akan merusak pernikahan di kemudian hari.
Berdasarkan beberapa wawancara, ada lima hal yang bisa menimbulkan masalah bagi pasangan:
Berbohong kepada pasangan saat membeli barang mahal
Kejujuran adalah salah satu “pilar” terpenting dalam sebuah pernikahan. Dengan bersikap jujur, pasangan Anda akan membangun kepercayaan pada Anda. Dalam segala hal, kejujuran adalah hal yang paling bijaksana untuk dilakukan, juga saat memuaskan keinginan berbelanja Anda.
Ya, sebagian besar dari kita pernah melakukannya, seperti menghabiskan uang untuk membeli tas, sepatu, atau barang mahal lainnya yang hanya berarti bagi wanita.
Wanita, Daripada berbohong tentang belanjaan Anda dan membiarkan suami memikirkan sendiri, Anda bisa memberitahunya dan berdua menyepakati jumlah uang yang bisa Anda belanjakan untuk barang mewah dalam satu periode, katakanlah setiap tiga bulan sekali.
Lisa, 35, mengaku pernah menjual beberapa perhiasan pemberian suaminya dan kemudian menggunakan uangnya untuk memulai usaha kecil-kecilan. Setelah suaminya mengetahuinya, dia tetap ingin mendukung bisnisnya, namun dia tidak pernah memberinya hadiah perhiasan lagi.
Sembunyikan kekayaan pribadi
Setelah menikah, suami istri mempunyai hak untuk memiliki harta milik pasangannya. Oleh karena itu, sebaiknya beri tahu pasangan Anda tentang semua produk keuangan yang Anda miliki – baik itu sertifikat deposito, rekening tabungan, atau polis asuransi. Dengan begitu Anda bisa bersama-sama menentukan tujuan keuangan Anda selanjutnya.
Misalnya, jika pasangan Anda tidak punya banyak uang, Anda bisa mencari cara dan bekerja sama untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan dan memangkas pengeluaran. Jika pasangan Anda memiliki banyak uang, Anda berdua dapat memiliki lebih banyak investasi dan mempercepat rencana masa depan Anda.
Mengetahui kekayaan satu sama lain juga penting bagi pasangan suami istri ketika salah satu dari mereka meninggal mendadak. Jika pasangan Anda tidak pernah mengetahui tentang rekening bank rahasia Anda atau brankas uang yang tersembunyi di dinding, aset tersebut tidak akan berguna bagi anggota keluarga Anda.
Artinya segala usaha yang Anda lakukan untuk mengumpulkannya akan sia-sia.
Masih diam-diam terlilit hutang? Yang ini mendesah sama saja!
Dua belas tahun lalu, John (40) dikejutkan ketika istrinya, Olin – yang saat itu masih berstatus tunangannya – membeberkan besarnya utang kartu kredit yang dimilikinya.
Olin mengaku kesulitan mengatur pendapatannya dan meminta bantuan. Pasangan ini kemudian menyelesaikan masalah utangnya sebelum menikah. Hingga saat ini pernikahan mereka masih langgeng.
Anda tidak boleh menyembunyikan hutang Anda dari pasangan, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya. Jika keadaannya terbalik, Anda juga akan merasa kecewa, sudah bisa?
Untuk memberikan uang kepada orang tua
Aturan tidak tertulis dalam pernikahan berikutnya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan memberikan uang kepada orang tua atau kegiatan amal.
Tidak peduli seberapa besar atau kecil jumlahnya, pastikan pasangan Anda juga mengetahuinya, karena hal terakhir yang Anda inginkan adalah kehilangan kepercayaan pasangan Anda – atau lebih buruk lagi, membuat mereka meragukan kesetiaan Anda.
Anda mungkin berpikir bahwa memberikan uang kepada orang tua atau badan amal adalah hal yang terpuji, namun hal ini bisa memicu “perang dunia ketiga” jika dilakukan tanpa sepengetahuan pasangan Anda.
Berbohong untuk pergi ke suatu tempat
Anda dapat menikmati pergi ke suatu tempat yang tidak disukai pasangan Anda. Misalnya hobi Anda mendaki gunung dan panjat tebing, namun istri Anda tidak menyukainya karena menurutnya itu berbahaya dan mahal.
Lalu kamu memutuskan untuk berbohong kepada istrimu bahwa kamu akan pergi ke tempat lain, padahal sebenarnya kamu mendaki Gunung Rinjani.
Kebohongan semacam ini tidak hanya terdengar konyol, tapi juga berbahaya. Bayangkan jika Anda mengalami kecelakaan atau membutuhkan pertolongan pertama, pasangan Anda tidak dapat menemukan jejak Anda. Jika Anda berdua memiliki rekening bersama, segalanya menjadi lebih rumit karena pasangan Anda tidak dapat mengambil keputusan keuangan saat Anda pergi.
Kebiasaan berbohong tentang hal kecil bisa berkembang menjadi masalah besar. Oleh karena itu, komunikasi yang baik dan kejujuran sangat diperlukan untuk menjaga pernikahan langgeng dan bahagia.
Jadi, pernahkah Anda berbohong kepada pasangan tentang keuangan Anda? —Rappler.com
Tips di atas berasal dari Zaitun Langsungsebuah website yang membekali perempuan Indonesia dengan pengelolaan keuangan pribadi.
BACA JUGA