Persib Bandung vs Pusamania Borneo FC: Hidupkan kembali kenangan tahun 2015
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Situasi ini tidak asing lagi bagi Djadjang. Dua tahun lalu mereka juga harus menghadapi pertandingan di mana Persib berada dalam posisi kalah pada leg pertama.
Jakarta, Indonesia – Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman mengaku beban ada di pundak timnya saat menghadapi Pusamania Borneo FC (PBFC) pada leg kedua semifinal Piala Presiden 2017, Minggu 5 Maret mendatang, pukul 18.00 WIB.
Kondisinya sama seperti Piala Presiden 2015, kata pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman.
Persib hanya butuh kemenangan tipis 1-0 untuk lolos. Pasalnya pada laga leg pertama 2 Maret lalu, Maung Bandung kalah melawan PBFC dengan skor 1-2.
Pada tahun 2015, saat melawan PBFC, Persib juga mengalami kondisi serupa. Mereka dikalahkan 2-3 di Samarinda. Namun Persib berhasil meraih kemenangan di Bandung dengan skor 2-1 dan lolos karena total gol agresifnya di kandang lawan.
“Kami tidak ingin mengambil risiko menang hanya dengan satu gol. “Kalau bisa, kami ingin mencetak gol sebanyak-banyaknya,” tegasnya.
Pelatih asal Majalengka itu menegaskan, performa Persib tidak boleh seperti saat kalah dengan skor tipis 1-2 di Segiri, Samarinda. Ia merasa Persib bisa lebih baik dan tajam.
Meski demikian, Djadjang mengakui jalan menuju kemenangan tidak akan mudah. Ada proses panjang yang harus dilalui tim untuk meraih kemenangan maksimal.
Menurutnya, PBFC akan sangat disiplin dan berhati-hati serta memainkan strategi negatif. Tak mudah bagi Maung Bandung menembus pertahanan Pesut Etam yang digalang Dirkir Khon Glay.
“Lini belakang mereka sudah terbukti kualitasnya bagus. Mereka bermain maksimal dan tidak kebobolan satu gol pun di grup. Kami hanya bisa mematahkannya dari bola mati. “Itulah yang kami waspadai,” katanya.
Pujian untuk lini belakang PBFC memang pantas didapat. Dari lima pertandingan mereka hanya kebobolan satu kali. Sementara itu, mereka kebobolan tiga kali dari lima pertandingan dari Persib.
Bahkan lini belakang tersebut dinilai terbaik karena membawa Persib juara ISL Championship 2014.
“Tentu saja itu tidak mudah. “Orang mengira mencari satu gol itu mudah, tapi dalam sepak bola Anda tidak bisa memutuskan sebelum pertandingan dimulai,” jelasnya.
Namun pada laga kali ini Djadjang menyiapkan strategi tersendiri untuk meredam serangan PBFC. “Mereka mengambil banyak peluang dari bola mati. “Antisipasi itu harus kita maksimalkan,” ujarnya.
Apalagi PBFC juga baru saja mendatangkan pemain baru yang sudah didaftarkan sebelumnya. Namun Reinaldo Elias hanya bisa ikut di babak semifinal.
“Jadi kita harus hati-hati, karena mereka juga punya postur yang tinggi,” ujarnya.
PBFC mencari gol cepat
Pelatih PBFC Ricky Nelson mengakui permainan Persib tidak terlalu istimewa. Karena itulah mereka mampu menang dengan skor 2-1 di Samarinda.
Baginya, semangat dan motivasi para pemain PBFC cukup baik, apalagi secara mental mereka mampu memenangkan pertandingan meski pada laga sebelumnya dikejar Persib.
“Kami ingin mencetak gol cepat di sana. Lawan pasti lengah, ujarnya optimis.
Untuk itu taktik yang akan dimainkan akan lebih bertahan menunggu Persib melupakan lini pertahanan karena sibuk menyerang.
“Kami realistis dalam bermain. Tak perlu dipaksakan karena beban ada di Persib. “Kami akan menunggu dan kemudian setelah 15 menit memutuskan apa yang harus dilakukan,” katanya.—Rappler.com