• October 3, 2024
Pertamina berencana berinvestasi sebesar US,31 miliar pada tahun 2016

Pertamina berencana berinvestasi sebesar US$5,31 miliar pada tahun 2016

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Indonesia tidak ingin bergantung pada kilang di Singapura

JAKARTA, Indonesia – PT Pertamina (Persero) berencana meningkatkan investasi hingga US$5,31 miliar pada tahun 2016 atau meningkat 20,7 persen dibandingkan tahun ini. “Kami berupaya mendongkrak kinerja baik di hulu maupun hilir,” kata Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto (21/12). Oktober lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan Pertamina agar serius mengembangkan sektor hilir ketika melihat master kolaborasi antara Pertamina dan Saudi Aramco.

Dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Pertamina (Persero) 2016 di Jakarta, Pertamina juga menetapkan aset konsolidasi sebesar US$50,83 miliar.

Pertamina menargetkan perolehan pendapatan sebesar US$ 42,26 miliar, relatif sama dengan proyeksi pendapatan tahun 2015. Meski tekanan harga minyak masih akan terus terjadi pada tahun depan, namun Pertamina tetap optimis dengan pembukuan laba sebelum pajak dengan ‘ selisihnya sekitar 12,8 persen atau lebih tinggi dari perkiraan kinerja tahun ini, yakni sekitar 11 persen. Laba bersih perseroan pada 2016 ditargetkan mencapai US$1,61 miliar.

“Harus diakui bahwa tekanan terhadap bisnis migas andalan masih akan berlanjut pada tahun depan dengan harga minyak mentah yang diperkirakan masih relatif lemah, dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. “Peningkatan kinerja operasional dan efisiensi di seluruh lini merupakan bagian dari 5 pilar strategis prioritas Pertamina dan akan tetap menjadi tema sentral untuk mengatasi situasi yang tidak terlalu menggembirakan,” kata Dwi Soetjipto.

Bisnis hulu Pertamina pada tahun depan diperkirakan menyumbang sekitar 30 persen terhadap total laba usaha. Hal ini didasari oleh anjloknya harga minyak mentah. Produksi sebenarnya ditargetkan meningkat menjadi 327.000 barel minyak per hari dan gas bumi 1.926 MMSCFD atau setara 659.000 barel setara minyak per hari (BOEPD), atau meningkat 10 persen dibandingkan perkiraan tahun ini. Peningkatan produksi juga ditargetkan pada pengusahaan panas bumi yakni hingga 3.245 GWh atau meningkat 8 persen dari perkiraan tahun 2015.

Bisnis hilir menjadi fokus baru Pertamina, dimana target pendapatan tersebut akan didukung oleh peningkatan output produk bernilai tinggi dari unit kilang baru, Residual Fuel Catalytic Cracking (RFCC) Cilacap dan Trans Pacific Petrochemical Indotama, serta peningkatan penjualan non-subsidi. BBM retail termasuk Pertalite diluncurkan pada 24 Juli 2015. Harapan positif juga dapat diperoleh dari bisnis dirgantara dan pelumas seiring dengan kuatnya posisi perusahaan di pasar domestik, serta ekspansi ke pasar internasional.

Bisnis gas perseroan juga diharapkan tumbuh signifikan seiring dengan kebijakan sinergi antar anak perusahaan Pertamina untuk memaksimalkan nilai tambah bisnis gas mulai dari kegiatan hulu, transportasi hingga komersial. “Tahun depan, beberapa proyek infrastruktur gas Pertamina seperti pipa Semarang-Gresik, Porong-Grati, Belawan – KIM – KEK ditargetkan selesai dan pada-saat ini.”

Untuk mendukung tujuan pertumbuhan tersebut, Pertamina merencanakan belanja modal sebesar US$5,31 miliar pada tahun 2016. Dana sebesar itu akan dialokasikan 72 persen untuk bisnis hulu, 6,9 persen untuk bisnis gas, 6,7 persen untuk bisnis pengolahan, 9,7 persen untuk pemasaran dan kegiatan perdagangan, dan sekitar 4,7 persen untuk usaha hilir dan anak perusahaan lainnya.

Pemenuhan kebutuhan bahan bakar di Indonesia masih bergantung pada kilang minyak di luar negeri, khususnya Singapura. Dari kebutuhan bahan bakar nasional sebesar 1,6 juta barel per hari, kilang Pertamina di Indonesia hanya mampu mengolah dan memproduksi 800.000 barel bahan bakar per hari. Artinya separuhnya harus diimpor. – Rappler.com

BACA JUGA

Keluaran Sidney