Pertandingan Olimpiade: Sejarah dan Perkembangan
keren989
- 0
Tahun ini, kota Rio de Janeiro, Brasil, akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas
JAKARTA, Indonesia—Turnamen Olimpiade merupakan ajang olahraga internasional yang mempertemukan negara-negara di dunia untuk berkompetisi. Berdasarkan jenis olahraganya, Olimpiade dibagi menjadi dua, yaitu Olimpiade musim panas dan Olimpiade musim dingin.
Pada tahun 2016, kota Rio de Janeiro, Brasil akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas yang dimulai pada tanggal 5 Agustus.
Sebelum menyaksikan pertandingannya, berikut beberapa fakta seputar Olimpiade, mulai dari sejarah hingga kontroversi penyelenggaraannya.
Sejarah
Pertandingan Olimpiade konon dimulai di kota Olympia, Yunani, pada tahun 776 SM. Masyarakat Yunani kuno mengadakan kompetisi olahraga di mana seluruh warga negara berpartisipasi untuk menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus.
Nama Olimpiade diambil dari Gunung Olympus yang dipercaya sebagai tempat bersemayamnya dewa Zeus. Pada Olimpiade kuno, peserta dan penonton dibatasi hanya untuk laki-laki, karena semua atlet harus bertanding dalam keadaan telanjang.
Pertandingan Olimpiade kuno mencapai puncaknya pada abad ke-6 dan ke-5, kemudian berangsur-angsur menurun hingga berhenti sama sekali pada tahun 393 M dengan jatuhnya Yunani ke tangan Romawi.
Baru pada abad ke-19 Olimpiade dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Perancis bernama Pierre Fredy Baron de Coubertin. Pertandingan Olimpiade pertama yang tercatat sebagai Olimpiade modern diadakan pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Olimpiade diikuti oleh 14 negara dengan total 241 atlet yang mengikuti 43 pertandingan.
Namun, saat itu perempuan tidak diperbolehkan berpartisipasi. Keikutsertaan atlet wanita hanya diperbolehkan pada Olimpiade Paris 1900.
Sejak tahun 1896 hingga sekarang, Olimpiade Musim Panas diadakan setiap empat tahun sekali, kecuali pada masa Perang Dunia II. Sedangkan Olimpiade Musim Dingin baru diselenggarakan sejak tahun 1924.
Simbol
Simbol Olimpiade, juga dikenal sebagai cincin Olimpiade, terdiri dari lima cincin yang saling bertautan. Cincin tersebut melambangkan kesatuan lima benua di bumi dengan warna berbeda mewakili benua yang berbeda, dengan latar belakang putih membentuk bendera olimpiade.
Bendera ini sudah ada sejak tahun 1914, namun baru dikibarkan pertama kali pada Olimpiade Antwerpen tahun 1920 di Belgia.
Olahraga
Sebelumnya, ada 35 cabang olahraga yang mengikuti Olimpiade. Namun sejak kongres Komite Olimpiade Internasional (IOC) tahun 2002, jumlahnya dibatasi maksimal 28 cabang olahraga, 301 cabang olahraga, dan 10.500 atlet.
Pada Olimpiade London 2012, hanya 26 cabang olahraga yang dipertandingkan karena softball dan baseball dianggap tidak sesuai dengan revisi yang dilakukan pada Kongres IOC 2005.
Namun pada Olimpiade Rio 2016, jumlah cabang olahraga akan kembali maksimal 28 dengan tambahan rugby dan golf.
Pemenang dan medali
Atlet dan tim yang berhasil menjadi juara di cabangnya masing-masing akan mendapatkan medali. Emas untuk peringkat pertama, perak untuk peringkat kedua, dan perunggu untuk peringkat ketiga.
Dulu, medali emas yang diberikan adalah emas murni, namun setelah Olimpiade Stockholm tahun 1912, medali dibuat dari perak berlapis emas, dan hal ini masih berlaku sampai sekarang. Format tiga medali pertama kali digunakan pada Olimpiade di St. Petersburg. Petersburg memperkenalkan. Louis 1904.
Rekor atlet peraih medali emas terbanyak dipegang oleh perenang Amerika Michael Phelps, yang memenangkan 18 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu dari Olimpiade yang diikutinya dari tahun 2004 hingga 2012.
Amerika Serikat juga memegang rekor negara dengan medali terbanyak, 1.072 emas, 860 perak, dan 749 perunggu dari 48 Olimpiade yang mereka ikuti.
Dari 14 Olimpiade yang diikuti, Indonesia meraih 6 medali emas, 10 medali perak, dan 11 medali perunggu.
Berikut infografik fakta seputar Olimpiade:
—Rappler.com