PH menampilkan produk-produk terbaik, keramahtamahan sebelum hosting ADB 2018
- keren989
- 0
Pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis Filipina juga mendorong calon peserta untuk datang ke Filipina dan berinvestasi
YOKOHAMA, Jepang – Menjelang berakhirnya pertemuan tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) ke-50 di sini, Filipina bersiap menjadi tuan rumah pertemuan bank berikutnya pada tahun 2018.
Pada acara peluncuran yang diselenggarakan di Filipina pada hari Minggu, 7 Mei, para tamu menikmati bir San Miguel dan rum Zabana, serta tas hadiah yang dihias dengan dedaunan tropis. Cokelat buatan Ralfe dari Cebu juga dibagikan, sementara musik penyanyi terkenal Filipina-Amerika Apl de Ap diputar sebagai latar belakang. Video pantai-pantai dan tujuan wisata Filipina yang terkenal di dunia dipajang di dinding agar dapat dilihat oleh penonton.
Pemerintah Filipina juga membagikan USB kepada para tamu, berisi catatan Misi Ekonomi Filipina, dan brosur kecil mengenai 10 poin agenda pembangunan sosial-ekonomi negara tersebut.
Hal ini dilakukan untuk membangkitkan semangat peserta menyambut acara tahun 2018.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Keuangan Carlos Dominguez III mengatakan “pemerintah Republik Filipina merasa terhormat menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan ADB berikutnya di Manila.”
Beliau mengatakan acara yang diadakan pada tanggal 3 hingga 6 Mei tahun depan, dengan tema “Menghubungkan Masyarakat dan Ekonomi untuk Pembangunan Inklusif,” akan menyoroti konektivitas, dan bagaimana kawasan ini dapat memanfaatkannya untuk membuat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan benar-benar inklusif.
“Sebagai tuan rumah tahun depan, Filipina menyambut Anda dengan keindahan pantainya. Rasakan beragam budaya Filipina, warisan yang kaya, masakan lezat, pemandangan menawan, dan keramahtamahan masyarakat Filipina,” tambah Dominguez.
Ia berbicara kepada penonton dan juga berbicara tentang logo acara tahun 2018 yang terlihat seperti bunga. Katanya, terinspirasi dari bunga nasional yakni tulip, namun jika dilihat lebih dekat adalah gambaran orang-orang yang berpegangan tangan dan bekerja bersama.
Pada acara tersebut, Tessie Sy-Coson, Wakil Ketua SM Investments Corporation (SMIC), juga mendorong para tamu untuk berinvestasi di Filipina. Dia mengatakan banyak orang akan menganggap Presiden Rodrigo Duterte sulit untuk dipahami, namun meyakinkan calon investor bahwa Filipina sedang menikmati momentum pertumbuhan.
Kepala Toyota Filipina Satoru Suzuki juga berbicara tentang keberhasilan Toyota di Filipina dan mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan pemerintahan Duterte.
“Pemerintahan saat ini sangat berterus terang mengenai program-programnya,” katanya.
‘Kalahkan Jepang Lagi’
Presiden ADB Takehiko Nakao juga menceritakan bagaimana kantor pusat ADB di Filipina terbentuk.
Ia mengatakan Jepang berharap kantor ADB akan berlokasi di Tokyo, namun Filipina juga berlomba-lomba untuk berlokasi di Manila. Pemungutan suara dilakukan di antara 18 calon anggota daerah, sehingga negara menang dengan suara terbanyak.
Pada akhirnya, setelah 3 putaran pemungutan suara, dan setelah Presiden Filipina baru Ferdinand Marcos begadang hingga pukul 04.00 untuk makan malam para delegasi di kapal pesiar kepresidenan untuk meyakinkan mereka agar memilih Filipina, 9 delegasi memilih Manila, 8 mendukung Tokyo, dan satu orang abstain.
“Saya berharap Manila bisa mengalahkan Jepang lagi dalam hal keramahtamahan, makanan lezat dan lain-lain,” kata Nakao yang mengundang gelak tawa. Tahun ini, kota tuan rumah Yokohama mencapai rekor sekitar 6.000 peserta.
Nakao juga mengatakan bahwa menjadikan Manila sebagai markas besar ADB tampaknya merupakan keputusan yang tepat karena negara ini lebih dekat dengan negara-negara berkembang di kawasan ini dan Filipina memiliki banyak penduduk yang berbahasa Inggris. Dia memuji keramahtamahan Filipina.
Presiden Bank Dunia juga mendorong masyarakat untuk menghadiri pertemuan tersebut, dan menambahkan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan di Filipina.
“Filipina adalah tempat yang sangat baik untuk investasi saat ini, dan Filipina telah tumbuh dengan tingkat pertumbuhan 6-7%,” katanya.
“(Tetapi) kita membutuhkan lebih banyak investasi di bidang infrastruktur. Banyak orang yang berkunjung ke Manila mengatakan ADB ada di Filipina, tapi transportasi di Manila masih kurang bagus,” ujarnya.
“Kita perlu berbuat lebih banyak di bidang transportasi, listrik, dan juga pembangunan pedesaan di Mindanao dan wilayah lainnya.” – Rappler.com