• October 13, 2024
PNP mengetuk hati para komuter di Hari Valentine

PNP mengetuk hati para komuter di Hari Valentine

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Berbekal bunga mawar dan selebaran keselamatan, polisi menunjukkan ‘sisi lembut’ mereka kepada penumpang MRT3 agar lebih dekat dengan masyarakat

MANILA, Filipina – Dua minggu setelah meluncurkan kembali Oplan TokHang yang kontroversial, Kepolisian Nasional Filipina (PNP) mencoba merayu masyarakat di Hari Valentine dengan hadiah berupa bunga, lagu, dan tarian.

Pada Rabu, 14 Februari, penumpang Metro Rail Transit Jalur 3 (MRT3) di Cubao disambut polisi dengan mawar dan selebaran keselamatan ketika penumpang naik kereta dan turun.

Dijuluki sebagai “Detak perubahan dari hati (Mohon Perubahan Dari Hati),” polisi juga menampilkan lagu dan tarian selama acara, diiringi oleh sebuah band.

Menurut Inspektur Senior Bartolome Bustamante, wakil ketua Kelompok Hubungan Masyarakat PNP (PCRG), mereka mengadakan acara tersebut untuk membina hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat.

Ini salah satu cara aparat kepolisian kita bisa dekat dengan warga kita sehingga bisa menunjukkan sisi lembut PNP kita. (Ini salah satu cara polisi kita bisa lebih dekat dengan warga kita, di mana mereka bisa menunjukkan sisi lembutnya),” kata Bustamante kepada wartawan di sela-sela acara.

Bustamante membantah proyek tersebut merupakan upaya menutupi bau busuk Oplan TokHang yang kontroversial. (BACA: Dela Rosa tentang kembalinya perang narkoba PNP: ‘Kami mendapat banyak pelajaran’)

Ini bukan parfum. Kami sangat ingin mendekatkan diri kepada saudara sebangsa, agar saudara sebangsa mempercayai aparat kepolisian (Ini bukan untuk menutup-nutupi. Kami memang ingin mendekatkan diri dengan sesama warga, mengembalikan kepercayaan mereka terhadap kepolisian),” kata Bustamante.

PCRG mendorong citra Oplan Tokhang yang lebih bersih karena PNP menganggapnya sebagai “kegiatan hubungan masyarakat”. PNP telah berulang kali mengatakan bahwa kunjungan langsung harus dilihat sebagai upaya penjangkauan dan bukan operasi polisi pemberantasan kejahatan. (BACA: Ketua PDEA ingin PNP mencabut masa jabatan tokhang)

“TokHang bukanlah kata yang buruk. Kita tahu bahwa hal ini telah memiliki arti baru selama berbulan-bulan, namun makna sebenarnya baik, yaitu mengajak masyarakat untuk berhenti menggunakan narkoba,” tambah Bustamante.

Upaya untuk menjangkau masyarakat terjadi hanya dua minggu setelah PNP memulai kembali Oplan Tokhang dengan peraturan baru yang ketat yang bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan polisi. – Rappler.com


taruhan bola online