Polda Metro Jaya akan mengusulkan agar 3-in-1 tetap berlaku
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Berdasarkan pantauan Polda Metro Jaya selama dua pekan masa uji coba penghapusan 3-in-1, volume kendaraan meningkat di berbagai ruas jalan.
JAKARTA, Indonesia – (DIPERBARUI) Polda Metro Jaya akan mengusulkan kepada Pemda DKI Jakarta untuk melanjutkan penerapan sistem 3-in-1 setelah uji coba selesai dalam dua minggu.
Menurut Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum (Kasubdit Gakum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Wakil Komisaris Polisi Budiyanto, dalam sidang tersebut, terjadi peningkatan volume kendaraan di berbagai ruas jalan. Utamanya di kawasan yang sebelumnya menerapkan 3-in-1 seperti Jalan Jenderal Sudirman, MH Thamrin dan kawasan Semanggi.
“Pada penghapusan 3-in-1 tahap pertama pada tanggal 5 April hingga 8 April terjadi peningkatan kendaraan sebesar 24,6 persen. Namun saat itu anak-anak sekolah masih libur. Sedangkan pada tes tahap kedua pada 11 April-13 April belum dikaji tingkat kenaikannya, tapi menurut saya tidak jauh berbeda, kata Budiyanto di kantor Polda Metro Jaya, Rabu, 13 April. .
Berdasarkan pantauan selama ini, arus lalu lintas belum lancar hingga lewat pukul 22.00. Namun, di sisi lain, Budiyanto menjelaskan, beberapa ruas jalan sempat ramai, namun saat 3-in-1 dilepas, volume kendaraan dirasakan berkurang. Jalan yang dimaksud Budiyanto adalah Jalan Kyai Mansyur, Abdul Muis, Palmerah, Suparman dan HR Rasuna Said.
“Dengan adanya kejadian tersebut, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menyarankan agar 3-in-1 tetap berlaku untuk sementara sambil menunggu kebijakan pengganti seperti ERP, MRT, LRT (kereta api) atau lainnya ada. “Saya kira prosesnya bisa cukup lama, antara 1-1,5 tahun,” kata Budiyanto.
Usulan ini, kata dia, akan disampaikan pada rapat evaluasi dengan pihak terkait setelah uji coba eliminasi 3 in 1 berakhir. Namun, Budiyanto tidak menyebutkan secara spesifik kapan rapat evaluasi tersebut akan digelar.
Netizen mengeluhkan kemacetan yang semakin parah
Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba penghapusan sistem 3-in-1 di sejumlah ruas jalan utama ibu kota karena menilai aturan tersebut masih belum bisa mengurangi kemacetan di ibu kota. Di sisi lain, kebijakan ini justru memberikan dampak sosial bagi joki dewasa dan anak-anak.
Namun berdasarkan pantauan pengguna jalan di media sosial, saat uji coba eliminasi 3 in 1 diterapkan, jalanan di Jakarta malah semakin macet:
Uji coba wipe 3 in 1: Sudirman mirip Dufan. Kalau ada promosi beli 1 tiket gratis 10, BANYAK BINGKAI.
— Mutiara Ramadhani (@MutiRmdhni) 5 April 2016
Thamrin-Sudirman stuck karena uji coba eliminasi 3 in 1. Naik TransJakarta juga stuck, percuma. #3in1Jakarta pic.twitter.com/lxo32yjC8u
— Aryo Kuncoro (@aryokuncoro) 5 April 2016
Apakah kemacetan parah hari ini karena 3 in 1 gratis?
— Imelda (@nonimanado) 5 April 2016
Jadi story 3in1-nya dihapus, dan kemacetannya tambah parah.. oke
— koki ivan (@DapurIvan) 5 April 2016
08.37 Situasi lalu lintas dari Blok M menuju Bundaran Senayan terpantau padat pic.twitter.com/VyYm5U5ENP @Topeng_Maskara
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) 5 April 2016
08.51 Situasi lalu lintas di TL Senayan arah Mabes Polri terpantau padat pic.twitter.com/2Yyl6AmIYl
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) 5 April 2016
Yah, aku terkejut. Sudirman terasa lebih maset pagi ini setelah pencopotan 3-in-1. Sejujurnya saya pikir itu tidak akan membuat perbedaan
— Kate Walton (@waltonkate) 5 April 2016
Tidak ada sistem lalu lintas 3-in-1 hari ini di Jakarta dan dekat kuncian di bundaran Hotel Indonesia pic.twitter.com/bzsuitLqDz
— neil chatterjee (@neilrchatterjee) 5 April 2016
09.28 Situasi lalu lintas di Jl. Umum Arahan Soedirman ke Semanggi sibuk. pic.twitter.com/kIq8PJbLtu @junaediedi485
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) 5 April 2016
Bagaimana menurut Anda, apakah 3-in1 harus dihilangkan? —Rappler.com
BACA JUGA: