• November 25, 2024
Polisi membunuh Kian delos Santos, menanamkan bukti

Polisi membunuh Kian delos Santos, menanamkan bukti

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Biro Investigasi Nasional mengatakan ‘sangat jelas’ bahwa polisi Kota Caloocan bermaksud membunuh anak laki-laki berusia 17 tahun tersebut.

Manila, Filipina – Biro Investigasi Nasional (NBI) pada Kamis, 31 Agustus, mengajukan dakwaan pembunuhan dan penanaman barang bukti terhadap polisi Kota Caloocan yang membunuh remaja Kian delos Santos dalam penggerebekan narkoba pada 16 Agustus.

NBI menyimpulkan kematian Delos Santos merupakan kasus pembunuhan berencana.

“Dari tindakan gabungan petugas polisi sebelum, selama, dan setelah kejadian, sangat jelas bahwa mereka mempunyai satu tujuan, yaitu membunuh (korban),” demikian bunyi sebagian pengaduan yang dikirimkan departemen tersebut kepada wartawan. Keadilan (DOJ).

Menteri Kehakiman Vitaliano Aguirre II mengatakan kasus ini dapat dikonsolidasikan dengan pengaduan sebelumnya yang diajukan oleh Kantor Kejaksaan (PAO). Tuduhan PAO adalah pembunuhan dan penyiksaan, sedangkan dakwaan NBI juga mencakup pelanggaran Pasal 29 Undang-Undang Republik 9165 atau penanaman bukti.

“Siapa pun yang dinyatakan bersalah karena ‘menanam’ obat-obatan berbahaya dan/atau mengontrol prekursor dan bahan kimia penting, terlepas dari kuantitas dan kemurniannya, akan menerima hukuman mati,” demikian isi undang-undang tersebut.

NBI juga mengatakan polisi melakukan penangkapan terhadap tersangka saksi yang mengklaim bahwa Delos Santos adalah pengedar narkoba.

Luberas, alias Nono, ditangkap pada tanggal 17 Agustus oleh polisi Kota Caloocan. Nono kemudian diperkenalkan ke media dalam sebuah pengarahan di mana dia mengklaim bahwa Delos Santos yang berusia 17 tahun terlibat dalam transaksi narkoba.

Dugaan penangkapan Nono hanya dilakukan untuk menutupi kejahatan yang dilakukan oknum polisi tersebut, kata NBI.

Pengaduan NBI ditujukan kepada 4 polisi yang sama: Petugas polisi 3 Arnel OaresPetugas Polisi 1 Jerwin Cruz, Petugas Polisi 1 Jeremias Pereda, dan komandan kantor mereka, Inspektur Kepala Amor Cerillo.

DOJ sebelumnya membuat panel yang terdiri dari 3 orang untuk menangani kasus Delos Santos.

Pembunuhan remaja tersebut membuat Presiden Rodrigo Duterte angkat bicara keras untuk meredam komentarnya tentang perang berdarahnya melawan narkoba.

Kemarahan masyarakat menyebar setelah rekaman CCTV dan keterangan saksi bertentangan dengan pernyataan polisi yang dilawan oleh Delos Santos. – Rappler.com


Keluaran SGP Hari Ini