Polisi menangkap tiga warga Cirebon yang diduga terlibat bom Sarinah
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Polisi menemukan lencana ISIS di rumah terduga teroris di Cirebon
BANDUNG, Indonesia — Pasca ledakan bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Januari, polisi terus mencari pelaku yang terlibat aksi teroris.
Pasukan gabungan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Satgas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Polres Cirebon menggerebek sebuah rumah di Cirebon Jumat dini hari, 15 Januari, dan menangkap tiga terduga teroris.
Dalam penggeledahan pada Jumat dini hari pukul 01.00 WIB, polisi menangkap DS, AA, dan CH. Ketiganya diduga terlibat dalam aksi bom Sarinah dan terkait dengan jaringan teroris di Indonesia.
“Ada indikasi mereka ada di sana (terlibat bom Sarinah), sehingga dilakukan pengamanan terhadap mereka. Teman-teman Densus sedang melakukan penyelidikan,” kata Kapolres Cirebon AKBP Sugeng Hariyanto, Jumat, saat dihubungi Rappler.
Sugeng mengatakan ketiga terduga teroris tersebut diduga kuat merupakan anggota jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kecurigaan ini muncul dari barang bukti yang disita polisi saat menggeledah rumah DS.
“Kami menemukan banyak properti yang berlambang ISIS, seperti bendera, topi, tempat berdirinya Negara Islam Irak dan Suriah,” kata Sugeng.
Selain lencana ISIS, polisi juga menemukan senjata api, senjata tajam, baterai, dan kontainer.
“Pipa tubular diperiksa. “Memang tidak ditemukan rangkaian (bom), tapi diyakini digunakan untuk membuat bom,” ujarnya.
Polisi juga menemukan lembaran bai’at yang tersembunyi di sebuah loteng tak terpakai yang terletak di halaman rumah DS.
Bai’at biasanya dilakukan dalam upacara pengangkatan atau pelantikan seorang pemimpin atau anggota baru. Kalimat ditulis pada halaman tersebut dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia.
“Lembaran bai’at untuk menjadi teroris. Tapi tidak ada lambang ISIS (di lembaran itu bai’at). “Apakah itu modus operandi atau pola yang digunakan untuk merekrut anggota baru, sedang didalami,” kata Sugeng.
Terkait terduga teroris yang ditangkap, Sugeng menjelaskan, mereka merupakan warga asli Desa Orimalang. Namun berdasarkan informasi tetangga, ketiga terduga teroris tersebut diketahui merupakan orang yang tertutup.
“Mereka tidak pernah berkomunikasi dengan masyarakat setempat, mereka orang yang tertutup. “Tidak ada pekerjaan tetap sehingga jarang kita jumpai warga lain,” kata Sugeng.
Menurut Sugeng, ketiga terduga teroris tersebut akan dibawa ke Jakarta oleh Densus 88 untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sementara terkait keamanan di Kabupaten Cirebon, Sugeng mengatakan kondisinya kondusif.
“Alhamdulillah“Warga tidak perlu takut, polisi berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan keamanan,” ujarnya. —Rappler.com
BACA JUGA: