Polisi sedang mencari penyebar informasi hoaks seputar diskusi komunisme di LBH Jakarta
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Akibatnya, terjadi kerusuhan di kantor LBH Jakarta pada Senin dini hari yang mengakibatkan lima personel polisi terluka.
JAKARTA, Indonesia – Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azsis membenarkan penggerebekan yang dilakukan massa di kantor LBH Jakarta disebabkan oleh informasi palsu. Massa yang terdiri dari berbagai ormas mengira seminar bertema komunisme digelar di kantor LBH Jakarta.
Akibatnya, diskusi sejarah yang bertujuan mengungkap kebenaran peristiwa tahun 1965 yang digelar pada Sabtu 16 September terhenti. Sementara keesokan harinya terjadi kericuhan di depan kantor LBH Jakarta. Lima personel polisi diketahui mengalami luka akibat lemparan benda tumpul massa.
“Ada beberapa orang dari kelompok ormas yang masih berusaha masuk ke kantor LBH dengan melakukan tindakan anarkis. “Makanya ada lima anggota kami yang terluka,” kata Idham di Mapolda Metro Jaya, Senin, 18 September.
Ditegaskannya, tidak akan ada seminar bertemakan PKI. Pada Minggu malam, Idham juga mengunjungi kantor LBH Jakarta dan berkomunikasi dengan massa. Mereka sempat hendak pulang, namun pada Senin pagi pukul 00.00 mereka kembali dan hendak masuk ke kantor LBH.
Mereka kemudian melemparkan batu dan botol minuman keras ke arah polisi. Bahkan, polisi berupaya melakukan langkah persuasif untuk membubarkan massa. Namun, mereka tetap tidak terpengaruh. Akhirnya massa terpaksa membubarkan diri dengan menggunakan water canon.
Puluhan orang ditangkap
Usai aksi represif berlangsung, polisi akhirnya menangkap 37 peserta aksi. Mereka masih diwawancarai intensif di dua tempat berbeda.
Sebanyak 22 orang diamankan di Polres Jakarta Pusat, sedangkan 15 orang lainnya di Polda Metro Jaya.
“Kami masih mencari. Soal statusnya, belum ada yang (dijadikan tersangka). “Masih berstatus saksi,” kata Idham.
Selain menangkap orang-orang yang berperilaku anarkis, polisi kini juga memburu pihak-pihak yang menyebarkan informasi palsu di media sosial dan menyebut ada acara diskusi di kantor LBH Jakarta yang membahas tentang komunisme.
“Ya, ini adalah isu yang terus berkembang. Terkadang di media sosial ada (banyak) berita palsu. Itulah yang menggambarkan orang yang hanya menerima informasi. (Mereka) tidak mengetahui (keakuratan informasi) lalu mencoba melakukan tindakan anarkis,” ujarnya. – Rappler.com