• July 7, 2025
Polisi telah menetapkan lima tersangka penyerangan Mapolres Sumut

Polisi telah menetapkan lima tersangka penyerangan Mapolres Sumut

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pelaku merencanakan penyerangan ke Mapolres Sumut sepekan sebelumnya

JAKARTA, Indonesia – Setelah 13 jam terjadinya penyerangan pos jaga Mapolda Sumut, polisi menetapkan lima tersangka. Irjen Pol Sumut Rycko Amelza Dahniel mengatakan, penetapan kelima tersangka dilakukan berdasarkan pemeriksaan penyidik ​​hingga Minggu sore lalu.

“Hasil pengembangan dan pemeriksaan di lapangan (menunjukkan) hasil pemeriksaan. “(Jumlah) tersangka sekitar lima orang, termasuk istri tersangka Syawaluddin yang masih hidup,” kata Rycko, Minggu, 25 Juni, di kamar jenazah RS Bhayangkara.

Ia mengatakan, pelaku sudah merencanakan penyerangan terhadap pos penjagaan Mapolrestabes Sumut sepekan sebelumnya. Masing-masing tersangka mempunyai perannya masing-masing.

“Ada pihak yang membantu proses perencanaan, ada pula yang membantu mereproduksi dokumen propaganda doktrinal untuk peperangan. “Ada juga yang membantu memperbanyak video ISIS dan memperbanyak pencetakannya,” ujarnya.

Kelima tersangka saat ini masih berada di Medan. Proses penyidikan masih terus berjalan, sehingga kemungkinan jumlah pelanggarnya akan bertambah.

Inisial pelaku telah terungkap

Sementara inisial kedua pelaku penyerangan pos penjagaan Mapolda Sumut diketahui. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan keduanya berinisial SP dan AR.

Inisial AR, 30 tahun, dan SP, 47 tahun, kata Setyo.

AR yang tinggal di Simpang Limun sehari-harinya bekerja sebagai penjual jus. Sedangkan SP yang tinggal di Gang Kecil sehari-harinya bekerja sebagai penjual rokok.

“AR yang meninggal, sedangkan SP masih kritis,” ujarnya.

Jenazah AR saat ini masih berada di RS Polrestabes Medan. Sedangkan SP dirawat di RS Brimob Medan.

Keduanya melompati pagar dan langsung menyerang polisi yang sedang beristirahat di salah satu dari tiga pos jaga. Mereka mengincar salah satu personel polisi, Aiptu Martua Sigalinging, dengan menusuk bagian leher, dada, dan tangan menggunakan senjata tajam. Akibatnya Martua tewas seketika.

Pelaku pun mencoba membakar ruang pos penjagaan, namun berhasil digagalkan. – Rappler.com

SDY Prize