Polsek Pancoran membebaskan 13 pria yang dirampok di sebuah apartemen di Kalibata City
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Mereka dibebaskan karena tidak terbukti melakukan tindak pidana
JAKARTA, Indonesia – Polsek Pancoran akhirnya membebaskan 13 orang yang diduga melakukan perbuatan tidak senonoh di Apartemen Kalibata City pada Sabtu malam, 26 November. Alasannya, mereka belum terbukti melakukan tindak pidana yang dituduhkan.
Penggerebekan dilakukan sekitar pukul 23.00 WIB di Lantai 7 Menara Damar, Jakarta Selatan, oleh 50 anggota Front Pembela Islam (FPI) cabang Pancoran. Dari keterangan tertulis yang didapat polisi, detail penggerebekan bermula karena salah satu anggota FPI, Sakir, memberikan informasi undangan pesta seks di apartemen kepada Komandan Laskar FPI, Jakarta Selatan, bernama Wahyudi, diteruskan.
Saudara Wahyudi kemudian mengirimkan kembali informasi tersebut ke grup WhatsApp FPI Jakarta Selatan dan meminta bantuan Saudara Ozi yang merupakan Ketua DPC FPI Pancoran Jakarta Selatan untuk melakukan penyelidikan, kata polisi dalam tertulis. penyataan. .
Salah satu anggota FPI DPC Pancoran, Rahyan Asiri kemudian melakukan penyelidikan dengan menemui penyelenggara acara sekitar pukul 22.30. Rayhan kemudian diajak ke unit apartemen yang dimaksud.
“Saat masuk, Rahyan kaget karena mengira itu pesta seks perempuan. Namun yang ditemukannya adalah 19 pria tanpa busana, kata polisi lagi.
Rayhan kemudian menyampaikan temuannya ke FPI cabang Pancoran. Oleh karena itu, hal ini ditindaklanjuti dengan mengerahkan 50 personel FPI ke unit apartemen tersebut.
“Mereka memaksa petugas keamanan dibawa ke unit tersebut dengan alasan ada pesta seks di sana. Jadi, penggerebekan itu terjadi.”
Kondom ditemukan di unit apartemen dan 6 telepon genggam yang ada pengaturnya.
Kapolres Jakarta Selatan Iwan Kurniawan mengatakan, 13 pria tersebut memang dibawa ke Polsek Pancoran. Tujuannya adalah untuk meminta informasi.
“Kami membawanya untuk dimintai keterangan. Kami bertanya apa yang kami lakukan di sana. Alasannya, saya ingin adakan rapat persiapan ke Puncak untuk pesta, kata Iwan. media.
Iwan menjelaskan, saat polisi tiba di unit apartemen tersebut, tidak ditemukan satupun dari 13 pria tersebut yang tidak mengenakan pakaian. Mereka bahkan memainkan permainan kartu.
Rappler mencoba menghubungi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Prabowo Argo, untuk menanyakan alasan penggerebekan yang terkesan main hakim sendiri itu malah dibiarkan polisi. Namun hingga saat ini Argo masih melakukan pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya. – Rappler.com