• November 27, 2024
Prabowo Subianto Disinggung di Paradise Papers, Berapa Kekayaannya?

Prabowo Subianto Disinggung di Paradise Papers, Berapa Kekayaannya?

Jajak pendapat masih menempatkannya sebagai penantang terkuat pada Pilpres 2019

JAKARTA, Indonesia – Nama Prabowo Subianto muncul di “Dokumen Surga” atau Makalah Surga yang diluncurkan pada 5 November 2017 oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional, ICJI.

13,4 juta dokumen tersebut berisi investigasi yang dilakukan ICJI bersama 100-an mitra media di berbagai negara.

(BACA: Fakta Menarik dari Bocoran ‘Dokumen Surga’)

Nama Prabowo Subianto muncul di Makalah Surga sehubungan dengan direktur dan wakil ketua dewan Sumber Daya Energi Nusantara yang terdaftar di Bermuda. Prabowo kini menjadi Ketua Umum Partai Gerindra, dan merupakan saingan Joko “Jokowi” Widodo pada pemilu presiden tahun 2014. Prabowo kalah.

Tentang mediaFadli Zon, Wakil Ketua DPR RI yang juga dekat dengan Prabowo, mengatakan perusahaan tersebut sudah tidak aktif sejak awal berdirinya.

Bantahan juga datang dari petinggi Partai Gerindra lainnya. “Itu (Nusantara Energy Resources) bukan perusahaannya. Perusahaan Pak Prabowo terdiri dari dua kata. “Itu tiga kata yang bukan milik Prabowo,” kata Anggota Dewan Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman, Rabu, 8 November 2017, di Kantor DPP Gerindra, Jakarta.

Melalui situs web Prabusubianto, memang memuat data tentang Nusantara Energy. Nusantara Energy dikatakan sebagai perusahaan yang berbasis di Indonesia yang didirikan pada November 2001 oleh Prabowo Subianto, Johan Teguh Sugianto dan Widjono Hardjanto sebagai perusahaan induk untuk mengkonsolidasikan berbagai sumber daya yang beroperasi di berbagai bidang.

Disebutkan juga, perusahaan rumah Nusantara Energy terbagi dalam lima unit usaha, yakni Pulp, Kehutanan dan Pertanian, Pertambangan, Perikanan Komersial, dan Jasa Profesional.

“Saat ini, seluruh perusahaan di Nusantara Energy Group menampung tidak kurang dari 10.000 pekerja, dengan total aset US$ 1,0 miliar,” tertulis di laman tersebut.

Kekayaan Prabowo Subianto

Sejak dicopot dari jabatan Pangkostrad oleh Presiden BJ Habibie pada 23 Mei 1998, Prabowo yang menikah dengan Titiek Hadijati, putri Presiden ke-2 Soeharto, berubah haluan dalam dunia bisnis.

Saat Prabowo mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada tahun 2009, Prabowo melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Diketahui, harta kekayaan Prabowo senilai Rp1,58 triliun dan US$ 7,57 juta. Kekayaan putra ekonom Suemitro Djojohadikoesuemo ini sebagian besar berbentuk surat berharga.

Enam tahun sebelumnya, berdasarkan data Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang ia laporkan ke KPK pada 2003, total harta kekayaan Prabowo berjumlah Rp 10,65 miliar dan US$ 3,8 juta.

Saat Prabowo terpilih menjadi presiden pada 2014, Prabowo kembali memberitakan kekayaannya. Total nilai harta kekayaan Prabowo senilai lebih dari Rp 1,6 triliun. Tepatnya, seperti dilaporkan ke KPK, Rp1.670.392.580.402 dan US$ 7.503.134 dolar.

Detailnya adalah:

1. Harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan sebanyak empat bidang senilai Rp105.892.190.000

2. Delapan unit alat angkut senilai Rp1.432.500.000

3. Tiga jenis usaha senilai Rp12.196.000.000

4. Karya seni dan barang antik senilai Rp3.000.500.000

5. 127 harta bergerak lainnya senilai Rp 1.221.727.000

6. Surat Berharga berupa kepemilikan saham pada 26 perusahaan senilai Rp1.526.182.000.011

7. Hutang senilai Rp 28.993.970

Praktis, Prabowo menjadi calon presiden terkaya saat itu.

Adnan Pandu Praja, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, saat itu mengatakan laporan harta kekayaan calon presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 telah diklarifikasi dan diverifikasi. Setelah dilakukan pemeriksaan, laporan dinyatakan sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

Pada tahun 2005, Prabowo diwawancarai Tim Penyidik ​​Kejaksaan Agung. Kejaksaan Agung memeriksa Prabowo selaku Direktur PT Nusantara Energi sebagai saksi dalam kasus pengambilalihan kredit PT Kiani Kertas dari Bank Mandiri senilai US$201,242 juta atau sekitar Rp1,89 triliun.

Kemunculan nama Prabowo dalam dokumen The Paradise Papers ramai diperbincangkan karena ia masih menjadi politikus yang diunggulkan Partai Gerindra pada Pilpres 2019. Survei tersebut menempatkan Prabowo di peringkat kedua setelah Presiden Jokowi. – Rappler.com

Singapore Prize