Pragmatisme London siap melahap tiki taka Bavaria
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Wenger akan mengulangi skenario kemenangan yang terbukti ampuh menjinakkan Bayern Munich.
JAKARTA, Indonesia – Perlahan tapi pasti, perubahan mulai terlihat di Arsenal. Musim ini, klub asal Inggris itu tak lagi mengidolakan permainan indah dengan penguasaan bola yang dominan. Mereka lebih pragmatis.
Formasi mereka juga lebih cair. Sesuaikan rencana permainan lawan Anda.
Setiap kali melawan tim yang diandalkan permainan lewat, Arsenal tak memaksakan diri untuk melayaninya. Mereka akan lebih banyak bertahan dan mengandalkan serangan balik.
Lihat saja rekor penguasaan bola mereka melawan klub-klub besar Premier League. Saat melumat Manchester United 3-0 4 Oktober lalu, misalnya, pasukan Arsene Wenger hanya menguasai permainan 38%.
Begitu pula saat meladeni Swansea City. Kemenangan 3-0 diraih hanya dengan 46% penguasaan bola. Sesuatu yang hampir tidak pernah terlihat pada musim lalu.
Yang paling kentara adalah ketika tim mempunyai julukan Penembak mereka mengalahkan Bayern Munich 2-0 pada 20 Oktober lalu. Per Mertesacker dkk hanya menguasai permainan 27%. Bandingkan dengan Munich yang menguasai 73% permainan.
Arsenal bermain dengan sedikit serangan dan hanya mengandalkan serangan balik cepat.
Klub yang bermarkas di Emirates Stadium itu pun tak ngotot untuk bermain memulai formasi 4-2-3-1. Saat diserang Philipp Lahm dkk, Arsenal bertahan dengan formasi 4-5-1. Tinggalkan hanya satu penyerang di depan.
Apakah Arsenal sudah berubah?
Hingga saat ini, Wenger selalu mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengubah gaya permainan timnya. Pernyataan yang dia ucapkan berulang kali adalah, “Kami akan memainkan gaya kami.”
Namun, dengan Arsenal yang tampil lebih pragmatis di beberapa pertandingan, Wenger tak bisa lagi menghindarinya. Apalagi peluang mereka di Liga Champions untuk lolos ke babak selanjutnya sangat tipis.
Juara Liga Inggris 13 kali itu turun ke posisi kedua dari bawah poin Grup F Liga Champions. Mereka bahkan kalah dari persaingan klub Yunani Olympiakos Piraeus yang mengumpulkan 6 poin.
Dengan Olympiakos menghadapi Dinamo Zagreb di hadapan penonton, satu-satunya cara Arsenal membuka jalan ke babak selanjutnya adalah dengan mengalahkan Bayern di kandang sendiri, Allianz Arena, 5 November pukul 02.45 WIB dini hari tadi.
Jika berhasil menang, Arsenal bisa menyamai perolehan poin Bayern dan Olympiakos. Jadi ada 3 tim di grup F yang meraih 6 poin. Dua laga tersisa akan menentukan dua tim teratas yang lolos ke delapan besar liga paling bergengsi Eropa tersebut.
Bayern akan memberikan tekanan penuh
Wenger sempat mengisyaratkan akan mengulangi strategi yang sama saat mengalahkan tim Bavaria—julukan Bayern—di pertemuan pertama. “Kami akan mencoba jalan yang sama. Kami ingin mengulangi performa saat kami mengalahkan mereka. “Karena kami menginginkan hasil yang positif,” kata Arsenal seperti dikutip Situs web resmi UEFA.
Sayangnya, beberapa pemain yang tampil di laga pertama justru absen. Mereka adalah bek kanan yang memberi membantu Gol kedua Hector Bellerin. Begitu juga sayap Theo Walcott dan Alex Oxlade-Chamberlain.
Meski demikian, Wenger tidak perlu khawatir. Sebab hero di game pertama masih bisa dikerahkan. Mereka merupakan pencetak gol pertama Olivier Giroud dan pencetak gol kedua Mesut Ozil. “Kami terus berkembang sebagai sebuah tim. Kami telah mencapai hasil yang baik dalam beberapa minggu terakhir. Makanya besok harus ada hasil bagus, kata pelatih berpaspor Prancis itu.
Di kubu Bayern, pelatih (Pelatih) Josep “Pep” Guardiola akan memperkuat pertahanan timnya. Terutama melawan serangan balik Arsenal. Penyebabnya lewat skema serangan balik Tikus—julukan Bayern—mengakui.
Meski demikian, kata Guardiola, tim Bavaria tidak akan mengubah filosofi bermainnya. “Memperbaiki“Gaya Bayern akan terus dieksekusi dengan lebih banyak menguasai bola permainan lewat. Mereka juga akan memberikan tekanan kepada lawannya dari area pertahanan klub London utara itu.
“Tidak banyak perubahan. Saya selalu mengatakan kepada tim untuk menyerang dan menciptakan peluang sebanyak mungkin.” kata Guardiola.—Rappler.com
BACA JUGA: