• May 16, 2025

Prediksi berita terhangat 2017

JAKARTA, Indonesia – Setiap tahun mempunyai rekor tersendiri. Pada tahun 2016, kita mencatat sejumlah aksi teroris dan bencana yang memakan korban jiwa. Menakutkan.

Namun di tahun yang sama, kita juga menyaksikan kemeriahan final Piala AFF 2016 antara timnas Indonesia melawan Thailand.

Meski tim Garuda –julukan Timnas Indonesia– berakhir kalah, penampilan Andik Vermansyah dan kawan-kawan tetap menghibur.

Isu lain yang menyita perhatian media dalam beberapa tahun terakhir adalah kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin dan menjadikan Jessica Kumala Wongso sebagai terpidana.

Selain itu, ada pula kasus penodaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Ini adalah kasus terpanas tahun 2016.

Lalu bagaimana dengan tahun 2017 ini? Seperti tahun lalu yang penuh warna, tahun ini juga akan diwarnai dengan sejumlah isu menarik, mulai dari politik hingga olahraga.

Berikut beberapa isu atau peristiwa yang bisa memanaskan pemberitaan sepanjang tahun 2017:

pelantikan Donald Trump

Terpilihnya Trump secara mengejutkan dalam pemilihan presiden AS serta sikap dan perkataannya yang kerap kontroversial selalu membuat Trump menjadi sorotan, baik yang mendukung maupun menentang.

Trump akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2017 menggantikan Barack Obama. Dapat dipastikan tidak hanya masyarakat Amerika, namun seluruh dunia, termasuk Indonesia, akan menyaksikan momen bersejarah tersebut.

Selama kampanye, Trump mengutarakan gagasan-gagasannya yang membuat khawatir umat Islam. Misalnya, dia pernah menyarankan agar masjid dan umat Islam di AS diawasi oleh pihak berwenang sebagai upaya melawan terorisme.

Isu ini tentu saja membuat marah umat Islam Indonesia. Sehingga menarik ditunggu reaksi masyarakat dunia dan Indonesia terhadap pelantikan Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Kunjungan Aung San Suu Kyi

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi akan mengunjungi Indonesia pada akhir Januari 2017. Ini akan menjadi kunjungan pertamanya sejak Myanmar mempunyai pemerintahan baru pada Maret tahun lalu.

Kunjungan ini menarik karena San Suu Kyi menjadi sorotan karena membiarkan terjadinya aksi kekerasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.

Bahkan sejumlah tokoh Indonesia, seperti Anies Baswedan, meminta Komite Nobel Norwegia mencabut Hadiah Nobel Perdamaian yang pernah diberikan kepada San Suu Kyi.

Belum ada sikap resmi dari ormas Islam atas kedatangan San Suu Kyi. Namun besar kemungkinan mereka akan membalasnya saat Suu Kyi tiba di Indonesia.

Hasil sidang penodaan agama

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sesaat usai menjalani pemeriksaan penyidik ​​Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis, 25 Februari.  Foto oleh Reno Esnir/ANTARA

Sidang penodaan agama yang melibatkan terdakwa Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama merupakan isu warisan tahun lalu. Sebab uji coba ini sudah berlangsung sejak 13 Desember 2016.

Hingga saat ini, Ahok sudah menjalani empat kali persidangan. Sidang terakhir masih berupa sidang keterangan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum.

Masih ada serangkaian sidang yang harus dilalui Ahok, seperti mendengarkan saksi dari pihaknya, membacakan dakwaan, membacakan pledoi, hingga putusan.

Belum diketahui kapan uji coba ini akan berakhir. Namun apapun hasilnya, tetap akan menjadi isu hangat. Sebab, jika Ahok terbukti tidak bersalah, ormas yang kerap mengusung ciri-ciri Islam pasti akan bereaksi keras.

Selama ini mereka menuntut Ahok segera ditahan. Tuntutan ini selalu mereka sampaikan setiap kali menghadiri sidang di Jalan Gajah Mada atau di Kementerian Pertanian.

Sedangkan jika Ahok terbukti bersalah, maka pendukung Ahoklah yang akan bereaksi. Kita tahu, jumlahnya tidak sedikit. Apalagi, hukuman bisa berdampak pada keikutsertaan Ahok pada Pilgub dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Jadi apapun putusannya, hasil akhir persidangan kasus penodaan agama tentu akan menjadi salah satu isu terpanas sepanjang tahun 2017. Semoga saja situasi tetap kondusif.

Pilkada Serentak 2017

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan digelar serentak di 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten pada 15 Februari 2017. Hal ini tentu saja akan menjadi momen politik terpanas sepanjang tahun. Sebab, pemilihan kepala daerah selalu sukses meningkatkan tensi politik.

Di antara 7 provinsi yang akan menggelar pilkada, salah satunya DKI Jakarta. Ini akan menjadi isu politik terhangat tahun ini. Pasalnya persaingan ketiga pasangan calon yang akan mengikuti bursa Pilkada DKI sangat ketat. Dalam berbagai survei, elektabilitas ketiga pasangan tersebut berbeda-beda.

Duo petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sedianya diprediksi menang mudah. Namun perkembangan yang terjadi di luar dugaan: ia terseret kasus penodaan agama. Ahok kini menjadi tersangka dalam kasus tersebut.

Elektabilitasnya dikabarkan anjlok. Namun Ahok tetap menjadi pesaing serius bagi Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Sehingga sangat menarik menantikan siapa yang akan memimpin Jakarta pada periode 2017-2022. Akankah Ahok kembali terjerumus ke kasus penodaan agama yang tengah menderanya?

ujian Nasional

Siswa kelas XII SMA Negeri 70 Jakarta mengikuti ujian nasional berbasis komputer.  Foto oleh Gatta Dewabrata/Rappler

Dari dunia pendidikan, ujian nasional selalu menjadi isu yang menarik. Sempat dikabarkan akan dihapus pada Oktober tahun lalu, namun pemerintah memutuskan tetap menggelar ujian nasional.

Ujian nasional akan dilaksanakan pada bulan April hingga Mei. Untuk SMK ujian dilaksanakan pada tanggal 3-6 April 2017, sedangkan untuk SMA/MA tanggal 10-13 April. Sedangkan untuk SMP/MTs, ujiannya baru dilaksanakan pada bulan Mei.

Ini akan menjadi saat yang cukup menegangkan tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi orang tua. Sebab, ujian nasional akan menjadi salah satu syarat kelulusan.

Sukan Laut 2017

Meski digelar di Malaysia pada 19-31 Agustus, Sea Games kali ini masih menjadi isu hangat di Indonesia. Sebab di ajang ini timnas akan kembali tampil.

Pada penampilan terakhirnya, Timnas Indonesia kalah dari Thailand pada Final Piala AFF 2016 yang digelar di Bangkok. Hasil ini mengecewakan pendukung timnas.

Oleh karena itu, mereka tentu berharap timnas bisa tampil gemilang di Malaysia. Apalagi Malaysia adalah musuh bebuyutan timnas. Tidak ada yang lebih baik daripada memenangkan medali emas di kandang lawan, bukan?

Sehingga perhelatan Sea Games Malaysia akan menjadi salah satu momen yang membuat tahun 2017 semakin semarak.

Kontrol organisasi

Foto oleh Bay Ismoyo/AFP

Isu lain yang tak kalah panasnya adalah penguasaan ormas atau ormas. Wacana ini dilancarkan pada Desember 2016 oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Pengendalian ormas, kata Tjahjo, harus dilakukan karena saat ini terdapat lebih dari 250 ribu ormas di Indonesia. Jumlah yang besar. Beberapa ormas tersebut kerap melakukan praktik anarki.

Tjahjo mengatakan, penertiban ormas akan dilakukan dengan merevisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

Artinya, pada tahun ini pemerintah akan bekerja sama dengan DPR untuk mewujudkan pengendalian ormas. Tentu saja hal itu tidak akan mudah.

Sebab perlawanan tentu akan datang dari ormas yang merasa terancam. Jadi, kalau Mendagri serius menertibkan ormas, maka hal itu akan menjadi salah satu isu hangat di tahun 2017.

—Rappler.com

unitogel