• November 25, 2024
Presiden marah karena ada puluhan ribu regulasi yang bermasalah

Presiden marah karena ada puluhan ribu regulasi yang bermasalah

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menghapus regulasi yang menghambat dapat mendorong investasi untuk meningkatkan daya saing negara

JAKARTA, Indonesia – Kunci memenangkan persaingan adalah infrastruktur dan etika kerja dengan memangkas regulasi yang menyulitkan investor infrastruktur dan industri.

“Kami memiliki terlalu banyak regulasi dan aturan. Ada 42 ribu,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan program investasi tahap III di Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat.

(BACA: Jokowi: Regulasi Kawasan Perdagangan Bebas dan Pemda Tak Harmonis).

Presiden memerintahkan agar peraturan-peraturan yang memberatkan ini dipotong. “Faktanya, tercatat ada 3.000 peraturan daerah bermasalah. “Peraturan (bermasalah) ini sebaiknya dihapuskan, tidak perlu direvisi jika menyulitkan masyarakat,” kata Jokowi.

Masalah daya saing ini disoroti Presiden dalam akun Twitternya, @jokowi:

Presiden juga mengatakan, era persaingan antar negara sudah tidak bisa ditolak lagi. Tanpa daya saing yang tinggi, Indonesia akan tertinggal dibandingkan negara lain. Pembangunan infrastruktur saja tidak cukup untuk memenangkan persaingan.

“Dengan infrastruktur yang siap, daya saing kita akan meningkat. “Dengan infrastruktur kita yang efisien, biaya barang dan transportasi menjadi lebih murah,” kata Jokowi. Di sektor pemerintahan, Presiden mendorong perbaikan etos kerja, dan mengurangi proses perizinan yang memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Saya ingin izinnya selesai dalam hitungan jam, kata Presiden.

Penanaman Modal

Dalam kunjungan kerja ini, Presiden meresmikan pabrik tekstil Nesia Pan Pacific Clothing yang juga melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Bersama dengan SMK Negeri 2 Wonogiri dan Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian di Wonogiri, Jawa Tengah.

Presiden mengapresiasi upaya industri TPT Korea Selatan dalam mengakselerasi keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri.

“Hal ini untuk meningkatkan keterampilan, produktivitas, dan etos kerja agar kita berdaya saing dan memenangkan persaingan,” kata Presiden. Presiden juga menandatangani plakat peresmian pabrik di lahan seluas 12 hektare tersebut, didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Nesia Pan Pacific Clothing merupakan perusahaan penanaman modal asing asal Korea Selatan dengan perusahaan induknya Pan-Pacific Co. Hingga akhir tahun 2015, perseroan merealisasikan investasi sebesar 14,5 juta dollar AS untuk pembangunan dua pabrik.

Perseroan akan menambah investasi pada tahun 2016 sebesar 14,5 juta dollar AS untuk dua pabrik, dan pada tahun 2017 sebesar 31 juta dollar AS untuk tiga pabrik. PT Nesia Pan Pacific Clothing menargetkan total investasi sebesar 60 juta dollar AS untuk membangun tujuh pabrik dalam tiga tahap dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 12.600 orang. — Demikian laporan Antara/Rappler.com

BACA JUGA

Sdy pools