Presiden Mesir memberlakukan keadaan darurat setelah diguncang dua ledakan bom
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan buatan AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteks, selalu merujuk ke artikel lengkap.
ISIS mengklaim berada di belakang dua serangan bom bunuh diri.
Jakarta, Indonesia – Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan menyusul dua ledakan di sebuah gereja di kota Tanta pada Minggu, 9 April. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, akibat ledakan pertama di Gereja Koptik Mar Girgis, 27 orang tewas.
Sementara itu, sebanyak 17 orang tewas dalam ledakan kedua yang terjadi di Gereja St Mark di kota Alexandria. Empat di antaranya adalah petugas kepolisian. Menteri dalam negeri Mesir mengatakan serangan itu dilakukan oleh seorang pelaku bom bunuh diri.
Jumlah korban tewas bisa jadi jauh lebih tinggi seandainya dia tidak dicegah oleh pihak berwenang untuk memasuki gereja. Sementara itu, Paus Koptik Tawadros II, yang memimpin Misa Minggu Palem, tidak terluka sedikit pun. Otoritas gereja mengatakan dia telah meninggalkan daerah itu sebelum ledakan.
Stasiun televisi swasta CBC Extra menyiarkan detik-detik sebelum pelaku bom bunuh diri menghantam gereja di Alexandria. Dalam rekaman CCTV terlihat sebagian bangunan gereja hancur setelah seorang pria dicegah masuk oleh petugas keamanan.
Kementerian Kesehatan mengatakan sekitar 78 orang terluka di Tanta dan 40 orang di Alexandria. Para pejabat di Mesir menyebut aksi itu hanya upaya untuk memecah belah rakyat Mesir.
Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim kedua pelaku bom bunuh diri itu adalah pasukan mereka. Bahkan, kelompok itu mengeluarkan ancaman di media sosial untuk melakukan tindakan lain.
Indonesia dikritik
Pemerintah Indonesia mengecam aksi teror yang terjadi di Mesir pada Minggu lalu. Melalui Kementerian Luar Negeri, pemerintah menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada para korban dan keluarga yang terkena dampak bom tersebut.
Berdasarkan informasi yang diterima KBRI, tidak ada WNI yang menjadi korban dari dua ledakan bom tersebut.
3. Sampai saat ini belum ada informasi korban Indonesia @CairoKbri @CareWNI
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) 9 April 2017
4. Di Alexandria ada sekitar 128 WNI dan di Tanta ada 21 WNI @CairoKbri @CareWNI
— KEMLU RI (@Portal_Kemlu_RI) 9 April 2017
Pemerintah telah mengimbau kepada seluruh WNI yang berada di Mesir untuk berhati-hati dan menjauhi wilayah rawan aksi terorisme. KBRI juga telah menyiapkan nomor kontak hotline jika ada keluarga di Tanah Air yang mengkhawatirkan keberadaan keluarganya di Mesir. Mereka dapat menghubungi (+20) 102 222 9989. – dengan laporan AFP/Rappler.com