• November 23, 2024
Protes aktivis Papua Barat berakhir dengan penangkapan

Protes aktivis Papua Barat berakhir dengan penangkapan

Polisi menangkap 10 tokoh Aksi Masyarakat Papua karena beberapa di antaranya membawa bendera Bintang Kejora

⁠⁠⁠JAKARTA, Indonesia — Hampir 200 peserta aksi mendukung referendum Papua Barat diangkut ke Polda Metro Jaya. Lebih dari 10 orang mengaku dipukuli aparat.

“Mereka tidak mengatakan mengapa mereka mengangkut dan menangkap kami. Tiba-tiba saya ditarik dan diseret ke truk polisi, kata Juru Bicara Front Rakyat Indonesia (FRI) Papua Barat Surya Anta di Lapangan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Desember 2016. Dia diangkut sekitar pukul 09.00. :30 WIB dan berangkat sekitar pukul 13.00 WIB bersama 9 orang lainnya.

Aksi damai yang menuntut hak masyarakat Papua Barat untuk menentukan nasibnya sendiri ini dihadiri oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) se-Jawa Bali, serta FRI Papua Barat.

Mereka punya perjalanan panjang dari kantor LBH Jakarta di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat hingga Bundaran HI dan berakhir di Istana Negara.

Namun sesampainya di depan Graha Mandiri, mereka dihadang aparat Polres Jakarta Pusat yang melarang massa masuk ke Bundaran HI. Alasannya, menurut Surya, karena membawa bendera AMP yang diyakini mengandung unsur makar.

Bentrokan antara aparat dan massa pun tak terelakkan. Beberapa orang ditendang dan dipukul di bagian hidung dan perut, bahkan pelipisnya dirobek. Akhirnya polisi melepaskan tembakan meriam air.

Kepala bagian belakang saya juga dipukul dengan alat pemukul, kata Surya. Ada memar ungu di pelipis dan hidungnya.

Ketua AMP Jefry Wenda pun ditangkap pihak berwajib. Ada juga Frans Wenda, Thomas dan Galesh. Jefry juga mengatakan dirinya terkena pukulan namun tidak terluka.

Usai diangkut ke Polda, massa yang tersisa melakukan orasi dan yel-yel menuntut pembebasan rekannya. Bahkan, mereka minta dibawa ke Polda menyusul penangkapan sebelumnya.

Kapolres Jakarta Pusat Kompol Dwiyono mengabulkan permintaan tersebut dan membawa kabur mereka dengan 5 truk polisi. Massa tak putus asa, mereka terus meneriakkan slogan-slogan dan mengibarkan bendera AMP sambil menaiki truk.

Polisi kemudian mendudukkan mereka di lapangan Polda Metro Jaya. Sambil menunggu kawan-kawannya dibebaskan, para peserta aksi, baik warga Papua maupun non-Papua, memberikan orasi.

Akhirnya Jefry, Surya dan yang lainnya dibebaskan dan bergabung dengan kontestan lainnya. “Kami hanya ditanya identitasnya, lalu didata,” kata Jefry.

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Wakil Komisaris Besar Hendy F. Kurniawan menjelaskan, penangkapan 10 pimpinan Aksi Masyarakat Papua dilakukan karena sebagian di antaranya mengenakan Bintang Kejora ( Papua Merdeka). Mereka hanya dimintai keterangan lalu langsung dipulangkan.

“Kami ingin memfasilitasi itu di sini. Nanti juga akan dipulangkan,” ujarnya. Sebelumnya, mereka berencana menuntut pemerintah segera mengeluarkan referendum kemerdekaan Papua dari Indonesia.

Tebak

Baik Jefry maupun Surya mengaku sudah mengetahui aksinya akan dicegat polisi. Kejadian ini terulang setiap tahunnya.

Buktinya kami dihadang, kata Jefry.

Tindakan polisi ini dinilai sebagai upaya membungkam kebebasan berekspresi masyarakat Papua. Hal senada juga disampaikan pendamping sah mereka, Sari LBH Jakarta, Veronika Koman.

“Larangan mereka tidak memiliki dasar hukum dan merupakan bentuk diamnya demokrasi,” katanya.

Terkait izin, peserta sudah menyampaikan pemberitahuan ke Polda Metro Jaya sejak 3 hari lalu. Namun polisi tidak mengeluarkan surat penerimaan.

Veronika menilai tindakan tersebut disengaja sehingga aksinya tidak bisa terjadi. Setelah itu, mereka akan melakukan konsolidasi dengan gerakan-gerakan lain yang terjadi di Yogyakarta, Manado, Ternate, Palu, Jayapura dan Manokwari.

Pertunjukan di Yogyakarta, kata Veronika, juga dihadang polisi. Laporan teman di sana, mereka juga dibawa ke Polda Yogya, ujarnya.

Namun penghentian ini bukan berarti perjuangan para aktivis West Papua dan masyarakat yang menginginkan penentuan nasib sendiri akan berhenti.—Rappler.com

SDy Hari Ini