• November 22, 2024
Protes terhadap Ahok dari waktu ke waktu

Protes terhadap Ahok dari waktu ke waktu

Sejak pertama kali memimpin ibu kota sebagai wakil gubernur, sejumlah aksi pembangkangan bermunculan.

JAKARTA, Indonesia – Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama bisa disebut sebagai politisi kontroversial di Indonesia. Sebab, sejak pertama kali memimpin Ibu Kota sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, muncul beberapa tindakan penolakan terhadap dirinya.

Berikut kronologi aksi protes terhadap Ahok yang akan berlangsung hingga tahun 2016:

4 November 2016

Front Pembela Islam (FPI) dan ribuan massa organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam lainnya akan datang ke Istana Negara untuk menggelar protes atas dugaan penodaan agama yang dilakukan Ahok.

Muhammad Rizieq Shihab, Ketua FPI, meminta kantor dan sekolah tutup pada tanggal tersebut. Sebanyak 8 ribu personel dikerahkan untuk mengantisipasi aksi yang disebut-sebut dihadiri ratusan ribu orang tersebut.

14 Oktober 2016

Ribuan orang dari organisasi keagamaan menyukainya (FPI), Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Forum Betawi Bersatu (FBB), dan Gerakan MKomunitas Jakarta (GMJ) menggelar aksi terhadap Ahok, masih dengan dugaan penodaan agama.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir beberapa tokoh masyarakat dan politisi, seperti Amien Rais, Yusril Ihza Mahendra, dan lainnya. Meski tidak dilakukan tindakan kekerasan, namun aksi tersebut mengakibatkan kerusakan pada taman di sekitar Balai Kota DKI Jakarta.

Namun dalam aksinya, massa meneriakkan beberapa kalimat provokatif seperti ‘bunuh’.

4 September 2016

Kali ini gilirannya Hizbut Tahrir dan Barisan RT dan RW se-Jakarta mengambil tindakan hari tanpa kendaraan bermotor Jakarta. Mereka mengamuk karena Ahok membuat pernyataan melarang penyembelihan hewan kurban di masjid atau dimanapun. Dia mempertimbangkan alasan kesehatan dan lingkungan.

Menurut ribuan orang ini, Agenda penyembelihan hewan di masjid saat Idul Adha merupakan budaya dan syariah yang mereka yakini. Seharusnya Ahok tidak melarangnya.

4 April 2016

Massa aksi yakni FPI dan GMJ melakukan aksi protes di Gedung KPK dan Gedung DPRD. Rizieq Shihab, Ketua FPI, mengatakan saat protes: “Intinya, tangkap Ahok karena korupsi.”

Dalam pertemuan dengan Wakil Ketua KPK Saut Aritonang, FPI menuding Gubernur DKI Jakarta, yang biasa disapa Ahok, terlibat dalam tiga kasus yang merugikan negara, antara lain tiga blok apartemen, Trans Jakarta, dan pembebasan lahan RS Sumber Waras.

24 Maret 2015

Kali ini sekitar 100 orang Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) yang menolak kepemimpinan Ahok menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Front Pembela Islam (FPI) pun turut hadir dalam aksi tersebut. Dalam penampilannya, mereka meneriakkan dukungan terhadap hak penyidikan DPRD DKI Jakarta. Massa pun mengecam sikap Ahok di tengah kisruh APBD DKI Jakarta.

Massa aksi pun menggelar doa bersama di trotoar Gedung DPRD DKI Jakarta sebagai bentuk protes terhadap eks Bupati Belitung Timur tersebut.

Sementara itu, 500 personel polisi dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat mengawasi aksi perlawanan tersebut.

10 November 2014

Front Pembela Islam (FPI) kembali berdemonstrasi menolak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Ahok yang berstatus eksekutor akan dilantik secara resmi dalam waktu dekat.

Massa FPI berteriak lantang dan menyatakan penolakan dipimpin Ahok. Mereka bahkan secara emosional meminta Ahok meninggalkan Jakarta. “Usir, usir Ahok dari Jakarta,” kata massa.

Di sinilah FPI dan sejumlah ormas lainnya mengangkat isu pencalonan gubernur tandingan.

3 Oktober 2014

Demonstrasi FPI yang terjadi di depan Kantor DPRD Jakarta berlangsung ricuh.

Dalam aksi protes tersebut, 16 petugas polisi terluka, termasuk Kapolsek Gambir, Wakil Komisaris Besar Putu Putera Sadana. Bahkan ada yang harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Alhasil, salah satu anggota FPI yakni Habib Selon dinyatakan bersalah karena dituduh sebagai provokator kerusuhan.

Alasan protes sendiri adalah mereka tetap menolak Ahok diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta, karena ia keturunan Tionghoa dan bukan beragama Islam.

Pasca kejadian tersebut, FPI dan ormas lainnya rutin menggelar aksi unjuk rasa terhadap Ahok setiap hari Jumat.

9 Oktober 2012

FPI dengan lantang menyebut Ahok di luar Islam dan tidak layak memimpin 12 tugas yang berhubungan langsung dengan umat Islam. Saat itu, Ahok menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta dan mendampingi Gubernur Joko “Jokowi” Widodo.

Namun FPI kali ini memberikan solusi, yakni Ahok tidak menjabat Wakil Gubernur DKI atau Ahok bersedia masuk Islam.-Rappler.com

Togel HK