Proyek kerjasama antara Indonesia dan Perancis
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Kami sangat senang bisa berkolaborasi dalam proyek menarik ini, oleh sutradara dengan visi unik,” kata Isabelle Glachant, produser film Prancis
JAKARTA, Indonesia – Satu lagi karya anak bangsa yang berhasil mengharumkan nama di dunia perfilman Tanah Air. Film Marlina Pembunuh dalam empat babak berhasil mendapatkan subsidi Bantuan untuk bioskop dunia dari Kementerian Komunikasi dan Kebudayaan dan Kementerian Luar Negeri Perancis.
Film ini merupakan karya sutradara Mouly Surya yang rencananya akan dirilis pada akhir tahun 2016 atau awal tahun depan. Marlina Pembunuh dalam empat babak adalah satu-satunya film Indonesia yang didanai oleh Cinemas du Monde.
“Panitia film Cinemas du Monde sepuluh sampai sepuluh bersamaan dengan pembacaan naskah, ini sesuatu yang jarang terjadi,” kata Isabelle lagi.
Isabelle yang merupakan orang yang berperan besar memastikan film ini mendapat subsidi dari Cinemas du Monde mengungkapkan bahwa film ini memiliki karakter yang sangat kuat, baik dari segi cerita maupun aktor.
“Mungkin film ini biasa saja bagi masyarakat Indonesia. Tapi bagi orang luar, film ini mempunyai karakter yang luar biasa dan orang luar pasti akan sangat tertarik untuk menonton film ini,” imbuhnya.
Mouly selaku sutradara mengatakan bahwa film ini akan menyuguhkan keindahan alam Sumba yang luar biasa, namun dibalik itu terdapat sebuah tragedi yang ingin ia sampaikan dalam film ini.
“Film Marlina adalah ide dari Garin Nugroho. Saat itu kami sedang menilai FFI 2014 di bioskop,” kata Mouly, Selasa, 6 Desember, saat konferensi pers di Auditorium IFI, Jakarta Pusat.
Lalu Garin memberikannya padanya perlakuan yang lengkap, sebanyak lima atau enam halaman dan terakhir dia menulis naskahnya Marlina Pembunuh dalam empat babak bersama Rama Adi.
Film ini bercerita tentang perampokan di rumah seorang janda bernama Marlina. Kemudian dia melawan dan memenggal kepala seorang perampok. Dia kemudian membawanya dalam perjalanan ke kantor polisi.
Film ini dibintangi oleh beberapa sineas tanah air seperti Marsha Timothy, Dea Panendra, Egi Fedly dan Yoga Pratama. Rencananya film ini juga akan diikutsertakan dalam berbagai festival film internasional dan juga ditayangkan di luar negeri.
Mouly berharap banyak orang pembuat film Indonesia mengikuti jejaknyajika karya-karyanya ke lembaga perfilman atau festival film di luar negeri.
Sebab menurutnya Indonesia mempunyai banyak potensi konten lokal yang akan sangat menarik jika digali. Selain itu, para pecinta film di luar negeri juga banyak yang menyukainya genre film yang tidak meninggalkan unsur konten lokal, namun tetap dapat dinikmati secara universal. -Rappler.com