PS TNI vs Pusamania Borneo FC: Menunggu keberuntungan rotasi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dua tim yang belum pernah merasakan kemenangan di Grup A Piala Bhayangkara akan saling bertemu. Siapa yang lebih pintar? Pusamania Borneo FC atau PS TNI?
JAKARTA, Indonesia – Pusamania Borneo FC (PBFC) dua kali mencatatkan rekor buruk di Piala Bhayangkara.
Mereka harus kalah dari Sriwijaya FC dan Persib masing-masing dengan skor 3-1 dan 1-0.
Sedangkan PS TNI baru sekali mengalaminya yakni dari Sriwijaya FC dengan skor 1-2.
Bagaimana jika sesama tim minor bertanding pada Selasa 22 Maret pukul 14.30 WIB di Stadion Si Jalak Harupat Bandung?
Laga ini krusial bagi PBFC. Meski sudah dua kali kalah, namun masih ada peluang lolos jika menyapu bersih dua laga sisa dengan kemenangan. Tentu saja sambil menunggu hasil pertandingan tim lain.
Ketika kondisi seperti ini genting, PBFC juga terkendala permasalahan internal. Pasalnya, direktur teknik yang turut membantu pelatih, Iwan Setiawan, saat ini sudah tidak lagi bersama tim setelah dipecat manajemen.
Meski demikian, Manajer PBFC Nabil Husein menegaskan apa yang terjadi di dalam tim tidak akan mempengaruhi mental pemain. Pasalnya, sudah ada Jaino Matos yang akan menggantikan peran pelatih sekaligus desainer permainan.
“Kalau masalah itu tidak akan terlalu menyulitkan kami. Karena kami sudah punya Jaino Matos yang siap menggantikannya, kata Nabil saat ditanyai Selasa 22 Maret.
Ia mengatakan, saat ini yang menjadi kendala setiap tim peserta adalah faktor kebugaran. Kondisi fisik pemain PS TNI yang baru satu kali ikut pastinya lebih baik bugar dibandingkan PBFC yang turun lapangan sebanyak dua kali.
Untuk itu, Nabil mendapat penjelasan dari Jaino Matos. Mereka akan melakukan perubahan strategi dan rotasi pemain. Tujuannya, pemain yang segar masih dapat ditampilkan.
“Nanti ada perubahan, ini hasil rotasi pemain yang dilakukan. Masalah kebugaran dan kelelahan menjadi masalah setiap tim, ujarnya.
Faktor kebugaran jelas menjadi persoalan tim. Pasalnya setiap tim hanya beristirahat selama satu hari setelah memainkan pertandingan. Keesokan harinya mereka harus bertanding lagi. Karena itu, waktu memperbaiki Cita-cita yang seharusnya tiga hari tidak terpenuhi.
Di sisi lain, pelatih baru PS TNI, Judan Ali menyebut PS TNI sebenarnya punya kualitas permainan yang bagus. Namun karena banyaknya pemain muda, permainan mereka seringkali kurang matang. Para bangsawan muda sering kali terburu-buru. Antusiasme mereka yang meledak-ledak membuat mereka terlalu mudah terseret arus permainan lawan.
Ia mencontohkan saat timnya kalah 1-2 melawan Sriwijaya FC. Permainan dan peluang yang diperoleh timnya sebenarnya tidak hilang begitu saja. Namun, para pemain PS TNI terlalu terburu-buru memanfaatkan peluang tersebut sehingga membelok atau membentur tiang.
“Mereka harus lebih bersabar. Saya paham karena banyak pemain muda. “Mudah-mudahan pemain bisa belajar di pertandingan berikutnya dan lebih sabar memanfaatkan peluang,” tegasnya.-Rappler.com
BACA JUGA: