
Puluhan ekstremis Muslim di Filipina telah dipenjara
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ekstremis Muslim berlogo ISIS masuk ke penjara di Filipina selatan. 28 tahanan bebas.
JAKARTA, Indonesia – Ekstremis Muslim berlogo kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke sebuah penjara di Filipina selatan dan membebaskan 28 narapidana dalam serangkaian pelarian massal terbaru, kata pihak berwenang pada Minggu 28 Agustus.
Sekitar 50 anggota kelompok Maute yang bersenjata lengkap menyerbu sebuah penjara lokal di selatan Kota Marawi pada hari Sabtu dan membebaskan delapan rekan mereka yang ditangkap hampir seminggu yang lalu, menurut polisi.
Kapolsek setempat, Agustine Tello, mengatakan, dua puluh narapidana lainnya yang ditangkap karena tindak pidana lain juga melarikan diri dalam pembobolan penjara tersebut.
Anggota kelompok Maute yang melarikan diri dari penjara sebelumnya ditahan pada 22 Agustus setelah tentara yang menjaga pos pemeriksaan militer menemukan senjata dan bom di dalam mobil van yang mereka kendarai.
maut
Kelompok Maute adalah salah satu kelompok Muslim di Mindanao selatan, tanah air leluhur minoritas Muslim yang mayoritas beragama Katolik di Filipina.
Kelompok ini telah melakukan penculikan dan pemboman dan diyakini memimpin serangan terhadap sebuah pos militer di Kota Butig, Mindanao pada bulan Februari.
Pertempuran di sana berlangsung selama seminggu, menimbulkan banyak korban jiwa dan memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka saat helikopter bersenjata memerangi para penyerang.
Orang-orang bersenjata yang menyerang penjara pada hari Sabtu terlihat membawa bendera hitam khas kelompok ISIS, dan bandana dengan logo kelompok jihad kemudian ditemukan di markas mereka, kata militer.
Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki mengapa penjaga penjara tidak menolak pembobolan tersebut atau mengapa keamanan tidak ditingkatkan setelah tersangka berisiko tinggi ditahan di penjara.
Bukan tindakan pertama
Pembobolan penjara ini merupakan pelarian massal terbaru dari penjara-penjara yang keamanannya lemah di Filipina, dimana pembobolan penjara sering kali melibatkan ekstremis Muslim.
Pada tahun 2009, lebih dari 100 pria bersenjata menyerang sebuah penjara di daerah Basilian yang dilanda konflik, sebuah pulau di Filipina selatan, dan membebaskan 31 narapidana, termasuk beberapa aktivis gerilyawan Muslim. —AFP/Rappler.com