Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pesut Etam tak mau kalah lagi untuk ketiga kalinya.
JAKARTA, Indonesia – Pusamania Borneo FC (PBFC) sedang mencari jalan keluar usai kalah 1-2 dari Madura United pekan lalu. Sebab jika kembali kalah, posisinya di klasemen Indonesia Soccer Championship (ISC) A bisa saja terus merosot.
Kini, tim berjuluk Pesut Etam itu mengincar Bhayangkara Surabaya United sebagai korban selanjutnya pada lanjutan ISC A, Jumat, 27 Mei, di Stadion Segiri, Samarinda, pukul 16.00 WIB.
PBFC tak ingin Stadion Segiri kehilangan keangkerannya. Keberuntungan bermain di kandang sendiri dengan dukungan suporter setianya diyakini bisa memacu para pemain Pesut Etam untuk tampil maksimal.
Sang pelatih, Dragan Djukanovic mengakui Bhayangkara AS bukanlah lawan yang mudah. Mereka memang dikalahkan 0-3 oleh Arema Cronus dan kalah 0-1 dari Sriwijaya FC.
“Tapi mereka pasti punya semangat lebih untuk menang. Kalah tiga kali memang tidak menyenangkan, mereka tentu tidak ingin merasakan hal itu. Semangat itulah yang menjadi lawan kami, kata pelatih asal Montenegro itu.
Dragan sadar, status tuan rumah bukanlah jaminan kemenangan mudah. Seperti yang dilakukan Arema.
Daya ledak pemain muda Bhayangkara berkualitas Timnas Indonesia bukanlah lawan yang mudah dikalahkan.
“Mereka mempunyai pemain-pemain yang sangat bagus. “Dengan ekstra keras, tenaga muda dan penuh semangat,” tegasnya.
Untuk itu Dragan akan mencoba strategi berbeda di laga kali ini. Sejauh ini dia lebih suka bermain bola langsung dan mengandalkan mengapit, maka akan terjadi perubahan terhadap Bhayangkara. Ia akan mencoba mengandalkan sentuhan bola pendek.
Yang terpenting, lanjut pelatih yang gemar bertopi ini, tim tidak boleh lagi mengulangi kesalahannya sendiri. Selama empat pertandingan, timnya menghasilkan banyak hal kesalahan.
Umpan itu mudahdicegat lawan sehingga menciptakan ancaman bagi timnya. “(Jumlah kesalahan) lebih dari lima kali pertandingan,” ujarnya.
“Kita harus menjaganya seminimal mungkin. Kita tidak boleh membiarkan lawan merasa nyaman memegang bola, tekanan“Kita harus melaksanakannya,” jelasnya.
Di sisi lain, pelatih Bhayangkara Ibnu Grahan mengakui performa anak asuhnya memang menurun dari segi hasil. Namun dari segi gameplay, Evan Dimas dkk mulai menunjukkan performa gemilang.
“Kekuatan tim ini terletak pada kolektivitasnya. Ini yang harus kita pertahankan, harus kita tingkatkan, ujarnya.
Kehadiran Evan membuat Ibnu bisa memaksimalkan pergerakan dari lini kedua. Ia bisa mengandalkan Hargianto dan Evan untuk melakukan tembakan jarak jauh.
“Bermain tandang jelas berbeda dibandingkan bermain di kandang sendiri. Kami akan manfaatkan kondisi Evan yang 100 persen. Namun dengan dukungan seluruh pemain, saya yakin tim akan solid, tutupnya.
Peringkat pemain:
PBFC (4-3-3): Dian Agus Prasetyo; Diego Michiels, Jad Noureddine, Firly Apriansyah, Aang Suparman; Gerald Pangkali, Tarik Boschetti, Ponaryo Astaman; Edilson Tavares, Terence Puhiri, Pedro Javier.
Bhayangkara AS (4-5-1): Wahyu Tri Nugroho; Fatchu Rahman, Otavio Dutra, Suroso, Putu Gede; Hargianto, Evan Dimas, Ilham Uddin Armaiyn, Fandi Eko Utomo, Kharillah Abdelkhbeir, Thiago Furtuoso.—Rappler.com
BACA JUGA: