Pusamania siap menyusul Madura United
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Siapakah yang akan dihadapi Madura United pada laga final Piala Gubernur Kaltim? Tiga tim bersaing untuk memperebutkan satu tempat di ajang puncak turnamen ini
JAKARTA, Indonesia – Satu lagi slot laga final akan ditentukan pada laga semifinal antara tiga tim di Stadion Segiri, Samarinda, Kamis, 10 Maret, pukul 19.00 WIB.
Tiga tim akan bersaing satu sama lain dalam format piala. Mereka adalah Sriwijaya FC, Surabaya United, dan tuan rumah Pusamania Borneo FC (PBFC).
Urutan pertandingan malam ini PBFC akan sukses melawan Sriwijaya. Tim Kota Palembang kemudian menghadapi Surabaya United. Pada laga final, giliran Surabaya United yang menantang tuan rumah PBFC. Semua pertandingan diadakan dalam 45 menit.
Tim yang paling diunggulkan tentu saja tuan rumah PBFC. Selain juara grup neraka, PBFC juga mampu tampil konsisten. Grafik permainan mereka terus menanjak.
Pelatih PBFC Basri Badrusalam menunjukkan kewaspadaan luar biasa pada laga ini. Meski tampil dengan kekuatan penuh, tim berjuluk Pesut Etam ini dijamin tidak akan lolos dengan mudah.
Pelatih baru PBFC belajar banyak dari apa yang dialami Arema Cronus. Sang favorit yang tampil dengan materi lengkap rupanya harus kehilangan Singo Edan -julukan Arema- untuk mengejutkan tim Madura United.
“Dalam kondisi seperti ini mentalitas tim, disiplin dan konsentrasi sangat penting. Jangan terpeleset,” kata Basri.
Untuk itu, dia akan menyiapkan strateginya sendiri. Namun intinya, strategi mereka sama dengan tim yang muncul sebelumnya.
Ia yakin Sriwijaya FC dan Surabaya United punya peluang yang sama dengan PBFC. Namun dukungan masyarakat Pusamania akan dimaksimalkan untuk menggandakan motivasi para pemain Pesut Etam.
“Kami harus bisa mencetak gol dengan cepat. “Hindari hasil imbang, karena kalau imbang berarti kita mempertaruhkan nasib di adu penalti,” imbuhnya saat ditanya, Kamis.
Sementara itu, Pelatih Sriwijaya FC, Benny Dollo tak ingin para pemainnya terlalu tegang. Dengan tidak begitu diunggulkannya, ia merasa para pemain akan merasa nyaman saat tampil.
Tidak menjadi favorit berarti beban harus lolos sedikit berkurang sehingga tim leluasa menjalankan strategi. Sayangnya, mentalitas yang mulai membaik dibarengi dengan absennya beberapa pemain kunci.
Kekuatan mereka terkuras pasca absennya tiga pemain kunci yakni Thierry Gathuessi, Supardi, dan Firman Utina. Gathuessi absen karena akumulasi kartu kuning, sedangkan dua nama terakhir absen karena cedera.
“Kami punya pemain pengganti yang sama bagusnya. Jangan terlalu bergantung pada angka tertentu. Yang pasti kami akan tampil lebih maksimal di pertandingan berikutnya menikmati,” dia berkata.
Di sisi lain, Surabaya United pun tak kalah santai menghadapi laga ini. Sang pelatih, Ibnu Grahan, hingga saat ini meminta para pemainnya untuk tidak berpuas diri. Status di Grup C sebagai juara grup harus dihilangkan.
“Sejak awal kami tidak memberikan target khusus kepada pemain. “Kami datang untuk bersenang-senang, menikmati setiap pertandingan, tampil sesuai strategi yang diterapkan, itu saja,” kata Ibnu.
Pelatih berkumis itu mengaku senang, di turnamen ini para pemain muda Surabaya bisa belajar banyak. Mereka juga bisa menampilkan gaya khas anak muda yang agresif dan tak kenal lelah memberikan tekanan.
“Kalau permainan bisa dipertahankan, kami yakin bisa tampil maksimal,” ujarnya.—Rappler.com
BACA JUGA: