Putin menyampaikan belasungkawa atas serangan di Marawi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
(DIPERBARUI) Dalam pertemuan bilateral di menit-menit terakhir, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Duterte bahwa dia mengerti mengapa dia harus kembali ke Manila lebih awal
MOSKOW, Rusia (DIPERBARUI) – Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi menyampaikan belasungkawa atas penyerangan Kota Marawi kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam pertemuan bilateral mereka pada Selasa, 23 Mei.
“Saya ingin menyampaikan belasungkawa saya atas serangan teroris yang mengerikan ini,” kata Putin kepada Duterte Selasa malam, tepat sebelum presiden Filipina berangkat ke bandara. Dia berbicara dalam bahasa Rusia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh seorang penerjemah setelah setiap kalimat.
Pertemuan bilateral mereka berlangsung di Kremlin, kediaman resmi Putin di Moskow. Semula dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 25 Mei, namun diundur pada Selasa malam.
“Saya dan rekan-rekan saya sangat memahami bahwa Anda harus kembali ke tanah air Anda,” lanjut Putin.
Dia bersimpati dengan Duterte atas nyawa yang hilang dalam serangan tersebut.
Izinkan saya menyampaikan harapan bahwa konflik yang baru saja Anda sebutkan akan diselesaikan sesegera mungkin dan dengan kerugian dan korban yang minimal, kata Putin.
Sebelum pemimpin Rusia itu berbicara, Duterte meminta maaf karena harus mempersingkat kunjungan resminya ke Rusia.
“ISIS telah menduduki beberapa provinsi dan masih terjadi pertempuran. Aku harus pulang dan aku harus berada di sana malam ini. Ini adalah masalah yang mendesak,” kata Duterte.
Pemimpin Filipina juga mengumumkan darurat militer di seluruh pulau Mindanao pada Selasa malam, menyusul bentrokan antara militer dan kelompok Maute, yang sebelumnya menyatakan kesetiaan kepada ISIS. (BACA: Darurat militer di Mindanao: Peringatan Duterte terpenuhi)
Putin bergegas kembali ke Moskow dari provinsi terdekat ketika dia mendengar Duterte harus terbang pulang malam itu.
“Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu Anda secara pribadi dan saya berharap dapat berbicara mengenai situasi bilateral dan regional,” kata Putin.
Hadir pula Menteri Luar Negeri Alan Peter Cayetano, Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, dan Asisten Khusus Presiden Bong Go.
Putin juga membawa 3 pejabat Rusia lainnya dan seorang penerjemah.
Tepat setelah pertemuan mereka di Kremlin, Duterte dan 3 pejabat kabinet langsung menuju bandara untuk penerbangan ke Manila.
Jadi Duterte mempersingkat kunjungannya selama 3 hari dan berangkat pada Rabu pagi tanggal 24 Mei, bukan Jumat malam tanggal 26 Mei. – Rappler.com