Raja Saudi mengeluarkan dekrit yang mengizinkan perempuan mengemudikan mobil
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Keputusan tersebut baru berlaku pada Juni 2018
JAKARTA, Indonesia – Pemerintah Arab Saudi melakukan terobosan baru dengan mengeluarkan keputusan yang membolehkan perempuan mengemudikan mobil. Keputusan tersebut akan berlaku mulai Juni 2018.
Informasi tersebut disampaikan media pemerintah Saudi pada Selasa, 26 September. Keputusan ini diprediksi menjadi bagian dari rencana Saudi untuk melakukan reformasi besar-besaran dan beradaptasi setelah tidak lagi bergantung perekonomiannya pada sektor minyak dan gas. Mereka juga berupaya meningkatkan reputasi Hak Asasi Manusia (HAM) di tingkat global.
“Raja Salman bin Abdulaziz al Saud telah mengeluarkan dekrit yang mengizinkan izin mengemudi bagi perempuan di Kerajaan Saudi,” kata televisi pemerintah.
“Keputusan tersebut akan mulai berlaku pada Juni 2018,” kata mereka lagi.
Pemerintah Saudi akan menggunakan sisa waktu tersebut untuk mengembangkan fasilitas pembuatan surat izin mengemudi dan membangun infrastruktur untuk menampung jutaan pengemudi baru.
Disambut dengan gembira
Keputusan ini disambut dengan ketidakpercayaan dan kegembiraan yang luar biasa. Sebab, larangan perempuan mengemudi sudah berlangsung puluhan tahun.
“Ini adalah hari kemenangan. “Saya tidak dapat menahan air mata ini dan saya benar-benar tersentuh,” Latifah Alshaalan, anggota Dewan Syariah Saudi, menulis di akun media sosialnya.
“Selamat untuk seluruh wanita di negara asalku,” tulisnya lagi.
Arab Saudi dikenal sebagai negara yang memiliki beberapa larangan ketat yang hanya berlaku bagi perempuan. Mereka menerapkan sistem wali, yaitu persetujuan dari kerabat laki-laki. Biasanya izin dan bantuan diberikan oleh ayah, suami, adik laki-laki atau kakak laki-laki. Mereka akan menemani perempuan ke sekolah atau kampus, jalan-jalan dan aktivitas lainnya.
Namun, tidak jelas apakah wali juga harus mendampingi perempuan saat mereka mengemudi. Sejak terbitnya SK baru tersebut, tagar “Saya Wali Saya Sendiri” dan “Wanita Mengemudi” mulai menyedot perhatian netizen di media sosial.
Faktanya, kaum konservatif di Saudi secara terbuka mendukung larangan mengemudi bagi perempuan. Salah satunya karena dapat membahayakan rahim wanita.
Pengumuman itu disampaikan setelah Arab Saudi merayakan hari nasionalnya pada akhir pekan lalu. Hari nasional dirayakan dengan meriah, dengan perempuan dan laki-laki memainkan musik elektronik di jalanan. Pandangan ini merupakan sebuah anomali mengingat Arab Saudi terkenal dengan kebijakan segregasi gender dan pemahaman Islam yang melampaui batas.
Perempuan juga diperbolehkan memasuki stadion olahraga, yang sebelumnya didominasi oleh laki-laki, untuk menonton konser musik. Langkah ini dinilai para analis mendukung visi pemerintah tahun 2030 yang ingin melakukan reformasi di bidang ekonomi dan sosial.
Sekutu terdekat Saudi, Amerika Serikat, juga menyatakan reaksi positif terhadap keputusan baru tersebut. Paman Sam melalui juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa keputusan Arab Saudi yang akhirnya mengizinkan perempuan mengemudi merupakan langkah yang baik.
“Ini adalah sebuah langkah dan arah yang benar. Kami bahagia hari ini. “Pertanda yang sangat positif,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri kepada media.
Sejumlah pihak menilai keluarnya keputusan tersebut tak lepas dari pengaruh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Visi yang ia ciptakan untuk tahun 2030 adalah Arab Saudi yang penuh dengan generasi muda, dengan lebih banyak pilihan hiburan dan peluang bagi perempuan untuk bekerja.
Apalagi separuh penduduk Saudi saat ini berusia di bawah 25 tahun, tentunya memiliki tenaga kerja produktif yang cukup tinggi untuk menggerakkan perekonomian. Arab Saudi saat ini sedang mendorong perekonomiannya ke depan, karena tidak bisa lagi bergantung pada sektor minyak. – dengan pelaporan AFP/Rappler.com