Rakyat Palestina harus bersatu membangun negaranya
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dukungan lain yang disampaikan Indonesia adalah pengangkatan konsul kehormatan di kota Ramallah.
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo berharap rakyat Palestina bisa bersatu membangun negaranya dan mendukung kedaulatan. Di Palestina sendiri saat ini terdapat beberapa kelompok. Dua faksi terbesar adalah Fatah dan Hamas. (Baca: Indonesia bisa menjadi pemersatu melalui KTT OKI)
“Tentunya persatuan yang pertama adalah antar faksi-faksi di Palestina agar kita bisa bersama-sama membangun Palestina,” kata Jokowi saat meninjau persiapan KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jakarta Convention Center (JCC) pada Selasa. Jumat. , 4 Maret.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan Indonesia selalu mendukung Palestina menjadi negara berdaulat. Salah satu bentuk dukungan nyata Indonesia terhadap Palestina adalah dengan membuka konsulat kehormatan di kota Ramallah.
Pelantikan Konsul Kehormatan akan dilakukan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada 13 Maret mendatang.
“Ini juga merupakan bentuk dukungan yang menunjukkan keseriusan kita dalam memberikan dukungan tersebut,” kata Jokowi.
Indonesia diminta oleh Palestina dan OKI untuk menyelenggarakan KTT Luar Biasa OKI ke-5 dengan fokus pembahasan status kota Yerusalem yang saat ini masih diduduki Israel. Pemerintah mengundang 56 negara anggota OKI untuk menghadiri konferensi tersebut. Artinya, tidak ada perwakilan Israel yang hadir karena bukan anggota OKI.
Terima kasih
Salah satu pemimpin negara yang membenarkan kehadirannya adalah Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Menurut Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, saat berada di Jakarta, Abbas ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi.
“Presiden Mahmoud Abbas mengucapkan terima kasih atas kesediaan Indonesia menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI,” kata Mehdawi saat konferensi pers yang digelar Jumat malam, 4 Maret di gedung KBRI.
Agenda pertemuan bilateral, kata Mehdawi, secara khusus membahas masalah Palestina dan status kota Yerusalem. Situasi terkini di Palestina bisa didengar Jokowi langsung dari Abbas.
Ini akan menjadi pertemuan bilateral pertama antara Jokowi dan Abbas.
Palestina sebelumnya diwakili di Konferensi Asia Afrika (KAA) dengan kehadiran perdana menteri Rami Hamdallah.
Sesuai dengan tema yang dipilih yaitu “bersatu untuk solusi yang adil”, diharapkan ada solusi nyata untuk mengatasi persoalan perdamaian Palestina dan Israel. KTT Luar Biasa OKI akan menghasilkan dua dokumen, yakni resolusi dan deklarasi.
Resolusi tersebut berisi seruan politik kepada negara-negara anggota OKI mengenai masalah status kota Yerusalem. Sementara itu, pernyataan tersebut memuat tindak lanjut dan langkah konkrit yang akan dilakukan pasca KTT Luar Biasa OKI terselenggara. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com
BACA JUGA: