• November 25, 2024

Ratusan eks anggota Gafatar dievakuasi melalui jalur udara dan laut

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Mantan anggota Gafatar akan dibina oleh MUI dan dibimbing ke jalan yang ‘benar’

SIDOARJO, Indonesia—Tepat pukul 04.01 WIB, Lion Air bernomor penerbangan JT-3837 dari Pontianak tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo pada Sabtu pagi, 23 Januari, bersama ratusan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Jumlah penumpang yang diangkut adalah 193 orang, dengan rincian 60 perempuan, 50 laki-laki, 70 remaja dan anak-anak, serta 13 balita.

Mereka langsung disambut Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. “Selamat datang di Jawa Timur. Segera naik bus pak, nyonya. Istirahatlah,” ujarnya sambil menyapa mantan anggota Gafatar di tangga pesawat di parkiran bandara.

Sembilan menit berselang, Lion Air bernomor penerbangan JT-3715 yang membawa 194 eks anggota Gafatar pun mendarat lalu menaiki bus menuju ruang transit milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim di Jalan Margorejo Surabaya.

Selain itu, pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-2873 juga akan mendarat di Juanda pada Sabtu pagi bersama sekitar 200 eks anggota Gafatar.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, terjadi keterlambatan kedatangan pesawat karena calon penumpang enggan berangkat karena berbagai alasan seperti tidur, sakit, atau pingsan.

“Mereka bersikeras menolak pergi sampai akhirnya dilakukan lobi yang lebih spesifik. “Setiap pesawat juga dijaga petugas berseragam untuk berjaga-jaga,” kata Pj Bupati Lamongan itu.

Dikirim kembali dengan kapal

Sementara itu, sebanyak 291 orang mantan anggota Gafatar yang ditampung di Angkutan Daerah Militer XII Tanjungpura, Kalimantan Barat, dipulangkan ke daerah masing-masing pada Sabtu pagi dengan kapal perang RI Teluk Gilimanuk.

“Ini pemberangkatan pertama yang menggunakan KRI, masih ada proses lebih lanjut hingga seluruh eks anggota Gafatar dipulangkan,” kata Kepala Penerangan Kodam XII Tanjungpura Kolonel TNI Mukhlis di Pontianak.

Menurut dia, pemulangan selanjutnya masih menunggu kedatangan kedua KRI yang dijadwalkan tiba hari ini.

“Kemungkinan besok akan dipulangkan menggunakan kapal laut lagi,” ujarnya.

TNI Angkatan Laut telah mengerahkan tiga kapal perang, yakni KRI Teluk Gilimanuk, KRI Teluk Bone, dan KRI Teluk Banten.

Segera evakuasi

Kemensos berupaya mempercepat proses pemulangan eks anggota Gafatar Kalbar ke daerah masing-masing menggunakan moda transportasi laut dan udara karena jumlahnya, menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, mencapai lebih dari 3.000 orang.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kalbar, repatriasi melalui sembilan penerbangan ini ditanggung Pemprov Kalbar,” ujarnya.

Pemprov Kalbar bahkan menganggarkan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk memulangkan eks anggota Gafatar yang diusir warga karena dianggap mengganggu, ke daerah asalnya.

Dibangun dan ‘dibuat lurus’

Dalam kesempatan lain, Gus Ipul mengatakan, sebaiknya eks anggota Gaftar dibina setelah ini. “Mereka mayoritas menjadi korban, sehingga perlu dibenahi dan diberikan pemahaman. “Kalau aktor intelektualnya, polisi harus memeriksa dan mengusutnya,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu.

Pemprov Jatim membentuk tim khusus untuk membangkitkan kesadaran dan mengajak ajaran ‘benar’, yang beranggotakan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, tokoh agama dan berbagai pihak terkait lainnya. -laporan dari Antara/Rappler.com

BACA JUGA

Pengeluaran Sidney