Ridwan Kamil tergerak untuk memfasilitasi FPI dan AMS terkait Sampurasun
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Menurut Ridwan Kamil, kasus Sampurasun merupakan contoh kehidupan tidak produktif yang hanya menambah masalah
BANDUNG, Indonesia – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana menengahi kesalahpahaman antara Angkatan Muda Siliwangi (AMS) dan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Perselisihan kedua ormas ini bermula dari sebuah permainan kata “Selamat tinggal” “Campuran Racun” Rizieq saat memberikan ceramah di Purwakarta, Jawa Barat beberapa waktu lalu. AMS merasa tersinggung dengan ucapan Rizieq.
Ridwan berencana mempertemukan kedua pihak yang berselisih tersebut agar ada titik temu dan solusi terkait kesalahpahaman tersebut. Ia merasa terpanggil untuk turun tangan menyelesaikan masalah tersebut karena posisinya sebagai supervisor AMS.
(BACA: Kata FPI soal pelesetan Sampurasun Rizieq)
“Saya akan coba fasilitasi karena kebetulan saya pelatih AMS Kota Bandung. Saya akan mencoba memfasilitasi persahabatan. Merasa Saya kira kalau ada komunikasi, kesalahpahaman itu bisa diselesaikan, kata Ridwan, Rabu, 2 Desember.
Untuk mengawali proses islah, Ridwan pun menggelar pertemuan dengan perwakilan FPI Jabar di Balai Kota Bandung pada Rabu sore. Rapat tertutup ini secara umum membahas permasalahan dan rencana pertemuan AMS dengan Rizieq. Ia optimistis pertemuan tersebut bisa terlaksana dalam waktu dekat.
“Tadi saya bertemu dengan perwakilan FPI Jabar untuk mencari titik temu agar kesalahpahaman ini bisa berakhir damai tanpa ada pihak yang merasa dirugikan atau risih. “Saya katakan, saya akan sampaikan kepada AMS untuk membuka ruang komunikasi terlebih dahulu dengan Kyai Haji Habib Rizieq,” kata Ridwan usai pertemuan.
Menurutnya, pertemuan ini penting untuk mencari solusi agar tidak ada pihak yang dirugikan atau dirugikan. Langkah yang dilakukannya tak lain hanyalah agar permasalahannya tidak terlalu jauh masuk ke ranah hukum.
Apalagi, hingga saat ini persoalan tersebut belum pernah dibicarakan secara pribadi. Emil pun mengaku siap memfasilitasi pertemuan kedua pihak.
“Tapi sebelum ada persahabatan, itu agak sulit karena semua orang punya pendapat. “FPI juga sudah memberikan penjelasan seperti dalam surat yang dikirimkan ke AMS,” ujarnya.
Untuk waktunya, Ridwan belum bisa memastikan karena akan menunggu kesiapan dari FPI, khususnya Rizieq. FPI berjanji akan memberikan konfirmasi tanggal pertemuan dalam waktu dua hari.
Sembari menunggu waktu pertemuan, Ridwan meminta semua pihak menahan diri dan tidak memperburuk situasi.
“Saya baru bilang ke perwakilan FPI untuk bilang kalau bisa ada komunikasi, pertemuan. Dan itu akan terjawab. Kalau FPI bisa, saya akan hubungi AMS. Supaya tidak menyebar,” ujarnya.
“Ini contoh hidup kita yang tidak produktif, memunculkan permasalahan yang sebenarnya bisa diselesaikan jika kita bertemu. Menurut mereka, Insya Allah kita bisa bertemu (Rizieq),” kata Ridwan. —Rappler.com
BACA JUGA: